Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjual Diri dengan Personal Branding yang Kuat, Mengapa Tidak?

5 Juli 2023   21:49 Diperbarui: 12 Juli 2023   17:56 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi personal branding (Shutterstock via kompas.com)

What makes you unique, apa yang membuatmu unik sehingga berbeda dari lainnya secara umum. Citrakan atau kesankan bahwa anda berbeda dengan memiliki kelebihan secara positif dibandingkan dengan orang lain atau perusahaan lain.

Product Branding/Service Branding,

Product branding dengan mudah ditemukan di rak display sebuah pusat perbelanjaan, dengan desain logo dan warna kemasan tertentu yang menciri khas kan sebuah produk. 

Demikian halnya dengan service branding pada sebuah hotel berbintang misalnya telah tersemat dengan desain logo yang menjadi kekhasan korporatnya.

Product branding yang kuat telah melekat di mata konsumen, semisal untuk sarana tranportasi roda dua sebut saja merk sepeda motor honda. 

Beberapa waktu silam seringkali orang yang menaiki sepeda motor dengan sebutan naik motor honda, saking populernya sepeda motor honda melintas di jalan raya.

Meskipun terkadang mereka sedang mengendarai sepeda motor merk lain seperti lagi naik motor yamaha, misalnya.

Demikian halnya dengan penyebutan air mineral dalam kemasan, semua air mineral dalam kemasan disebutnya dengan nama aqua. Yang terjadi di masyarakatpun untuk mengkonsumsi air mineral dalam kemasan, dengan sebutan minum aqua.

Personal Branding,

Citra atau kesan diri atas penilaian orang lain atau masyarakat secara umum, sehingga akan membentuk privelege atas berbagai hal. 

Personal branding dibangun dengan menciptakan citra atau kesan yang baik atas diri sendiri, bisa personal, perusahaan atau bisnis, terhadap orang lain, konsumen, relasi dan masyarakat umum sehingga lebih mudah untuk diingat.

Berdasarkan buku The Master Book of Personal Branding, personal branding adalah cara seseorang untuk mengambil kendali penilaian orang lain atas diri individu tersebut.

Apa yang disampaikan Susan Gunelius, President & CEO perusahaan marketing communication bahwa personal branding merupakan persepsi seseorang yang Anda bentuk terhadap diri sendiri dan apa yang dapat ditawarkan secara profesional untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.

Nampak dari attitude diri seseorang maupun properti yang dikenakan dalam menjalin hubungan dan berinteraksi dalam kehidupan sosial di masyarakat dalam keseharian, disebutlah sebagai personal branding.

Setidaknya kebaikan di dalam personal branding telah ditunjukkan dan diajarkan oleh Rasulullah, sebagai 4 sikap wajib yang dimiliki Rasulullah.

Yaitu sidiq yang berarti jujur, amanah diartikan sebagai terpercaya, tabligh adalah penyampai wahyu atau dalam hal ini adalah menyebarkan berita secara valid dan fatonah yaitu bersikap cerdas atau bijak dalam berinteraksi dengan masyarakat secara offline maupun netizen secara online.

Kehadiran media sosial merubah pola masyarakat dalam berkomunikasi dan bersosialisasi diantara sesama. Namun prinsip dasar dalam berkomunikasi dan bersosialisasi secara online tidak jauh berbeda dengan pertemuan secara offline.

Melakukan personal branding di media sosialpun, dengan menampakkan citra diri yang tercermin dari konten-konten yang diunggah, baik berupa foto, video maupun narasi yang ditulis termasuk di dalamnya adalah profil diri.

Dengan menonjolkan kelebihan yang dimiliki sebagai pembeda dengan lainnya. Kejujuran, kepercayaan, menghindari informasi atau berita hoax dan bijak dalam berinteraksi di media sosial (attitude) merupakan modal dalam membangun citra atau kesan diri dalam sebuah networking yang luas sehingga mampu menciptakan personal branding yang kuat.  

Personal Branding Melalui Media Sosial

Tidaklah sulit dalam membangun portofolio personal branding di era digital 5.0 seperti saat ini, dapat dilakukan melalui media sosial yang telah ada, dari mulai facebook, instagram, twitter, tiktok, linkedin, whatsapp dan lain sebagainya.

Sehingga dari kesiapan seseorang dalam membentuk personal branding yang baik yang mampu memberikan perbedaan yang menonjol secara positif atau memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki banyak orang dapat membantu anda dalam membuka banyak peluang yang mampu memberikan feedback positif.

Memberikan keunggulan dalam hal experience, keahlian dan attitude yang baik sehingga mampu membentuk terciptanya kepercayaan dalam hubungan silaturahmi atau lebih dikenal dengan sebutan membangun relasi atau networking dengan banyak orang dengan lebih terpercaya.

Bangun Personal Branding yang Kuat

Personal branding itu by sinten (tentang pribadi). Personal branding yang kuat akan melekat erat dalam individu atau suatu perusahaan sebab merupakan representatif diri sendiri atau perusahaan.

1. Profil Akun yang Menarik

Sebagai sarana untuk memperkenalkan diri yang dimulai dari memasang foto profil yang berkarakter sehingga mencerminkan akun yang dibuat, deskripsikan diri secara positif sesuai dengan fakta yang ada termasuk juga minat anda. 

2. Perhatikan Konten

Selektif dalam mengunggah setiap konten hanya yang memiliki manfaat bagi khalayak luas, suguhkan hal-hal positif dari akun media sosial anda. Hindari konten provokatif, mengandung SARA dan pornografi serta kontroversi. 

3. Attitude Dalam Berinteraksi

Hal yang terpenting dalam bermedia sosial, dengan membangun citra atau kesan positif dengan selalu mengunggah konten berupa foto, video dan caption atau narasi yang memenuhi standart etika dalam berinteraksi dengan para netizen atau follower.

Perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa. Sopan dalam berkomentar, menyampaikan pendapat dan menanggapi sesuatu hal serta menghindari debat yang tidak perlu. 

Saling menghormati diantara pengguna agar tercipta dan terbangun citra atau kesan diri yang positif. Attitude yang baik merupakan bagian dari personal branding yang kuat.

4. Networking dan Follow Akun Bermanfaat,

Untuk memperluas jejaring lakukan follow akun yang bermanfaat dan linier dengan konten atau akun anda, selain menambah perbendaharaan konten juga memperluas networking serta kemungkinan konten anda dilihat netizen lain.  

Menjual diri dengan personal branding yang kuat, mengapa tidak? Dengan memiliki personal branding yang bagus dan kuat sesuai yang diajarkan Rasulullah.  Yaitu menjadi pribadi sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan berita secara benar/valid) dan fatonah (smart/bijak) merupakan modal utama entrepreneur dalam mengelola usaha apapun. 

Klien/konsumen/rekanan/kolega selalu membutuhkan pelaku usaha yang memiliki personal branding yang baik dan kuat, apapun product branding atau service branding yang ditawarkan, itulah yang akan dipilih karena mampu menciptakan hubungan kerjasama bisnis yang berkesinambungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun