Bagaimana tidak, diantara mereka akan keluar di waktu dan obyek wisata yang nyaris sama.
Di H+2 lebaran, penulis saksikan beberapa entri gate maupun exit gate tol ke arah kota dimana terdapat beberapa obyek wisata yang alamnya dikenal berhawa sejuk, tengah terjadi antrean panjang kendaraan.Â
Bahkan sebagian dilakukan rekayasa lalu lintas oleh pihak berwenang dalam rangka mengurai arus lalu lintas supaya tidak terjadi penumpukan di satu titik tertentu.
Nampak ratusan kendaraan mengular dan merayap antre sejak sebelum exit gate tol untuk menuju ke obyek wisata, ironi dengan arah sebaliknya yang cenderung lengang.
Arus lalu lintas di suatu siang di H+2 Idul Fitri 1444H dari exit tol Singosari Malang menuju kota wisata Batu.
Memenuhi Kebutuhan Para Pemudik Wisata Lebaran
Sebagai pelaku usaha kreatif/entrepreneur, terbersit peluang untuk memanfaatkan momen dan menjawab kebutuhan para pemudik saat berkendara merayap dan antre diantara kemacetan lalu lintas menuju ke obyek wisata.
Peluang cuan di tengah kemacetan wisata lebaran para pemudik yang hendak melakukan kunjungan ke obyek wisata.
Di siang yang terik dan kepenatan para pemudik saat antrean merayap, mereka butuh cemilan bahkan makan siang yang simpel nan praktis tetapi tidak mengganggu antrean berkendara yang cenderung berjalan secara perlahan atau merayap.
Keinginan untuk mampir dan berhenti makan siang di rumah makan/resto yang terdapat di sepanjang jalan menuju obyek wisatapun menjadi pupus.Â
Nyaris beberapa resto dan rumah makan nampak penuh dengan kendaraan di pelataran parkir serta meja yang tersedia nampak fullbooked, karena memang waktunya jam makan siang.
Dibutuhkan menu maksi yang simpel nan praktis supaya dapat dikonsumsi diatas mobil serta tidak mengganggu jalannya kendaraan dan arus lalu lintas secara umum.