Mencegah Kebangkrutan Pasca Lebaran -Â Hari Raya Idul Fitri atau lebih dikenal dengan sebutan hari lebaran, dan telah menjadi tradisi perhelatan nasional.
Momen dimana semacam ada kewajiban untuk melakukan "ritual" mudik ke kampung halaman. Bersilaturahim kepada orangtua, saudara dan keluarga besar setahun sekali, sekaligus nyekar tilik makam leluhur yang telah mendahului tiada.Â
Mudik tiada salah sepanjang tidak terlalu membebani keuangan rumah tangga dengan cara 'di ada-adakan', dengan segala macam cara termasuk dengan cara berhutang misalnya agar dapat pulang ke kampung halaman.
Untuk itu, penulis ingin sedikit berbagi pengalaman dengan memberikan beberapa tips mencegah kebangkrutan pasca lebaran. Mari disimak bersama.
Perencanaan Pengeluaran Lebaran,
Andai memang harus melakukan mudik lebaran, coba bongkar kembali dan lihat kondisi keuangan rumah tangga selama satu tahun terakhir.Â
Pastikan paling tidak neraca rumah tangga tidak pada posisi lebih besar pasak daripada tiyang, lebih besar pengeluaran daripada pendapatan sehingga minus.
Singkat cerita jika secara finansial 'cukup' untuk melakukan mudik lebaran, hal pertama yang dilakukan adalah membuat perencanaan keuangan dalam rangka mudik lebaran secara detail sampai ke rencana pengeluaran yang terkecil, misalkan anggaran parkir kendaraan yang akan membawa pulang mudik.
Susun pos-pos pengeluaran dari mulai biaya akomodasi, transportasi, logistik dan konsumsi, biaya oleh-oleh, angpau untuk keponakan, dan lain-lain.Â
Serta cadangkan untuk kondisi darurat dan yang tidak kalah penting cadangkan juga untuk kebutuhan setelah kembali balik dari mudik sampai dengan bertemunya kembali tanggal gajian, hal ini penting agar tidak terjebak dalam hutang.
Hindari untuk berhutang, cukupkan limit budget mudik lebaran berasal dari THR yang ada plus sedikit tambahan, tinggalkan pos pengeluaran yang tidak terlalu urgent.