Mereka melangsungkan pernikahan bertujuan untuk membangun mahligai rumah tangga yang dilandasi oleh nilai-nilai sosial, budaya dan agama yang telah tertanam di bumi nusantara sejak nenek moyang kita dulu.
Dengan senang hati bahkan mereka berharap setelah menikah segera memiliki dan mengasuh anak-anak sebagai generasi penerus, yang mempunyai manfaat di dunia terlebih di akherat kelak.
Memiliki dan mengasuh anak itu mengasikkan, mengikuti tumbuh kembang dari kecil, remaja hingga dewasa itu sesuatu yang amazing.
Waktu itu, dengan teknologi sederhana handycam yang masih pakai pita kaset dan awal-awal booming kamera digital dengan pixel yang belum begitu uptodate, penulis sempat mendokumentasikan proses tumbuh kembang anak-anak dari mereka masih bayi "cenger". Dan sejak saat itu setiap ada momen selalu terabadikan.
Sekarang kalau kami lagi pengin bernostalgia, tinggal memutar kembali videonya.
Nyesel lho kalian pasangan muda modern gen y dan z kalau tetap berprinsip child free, lantas kelak siapa yang akan mendoakaan ketika kalian sudah meninggal dunia?
Anak yang soleh dapat memberikan syafaat untuk kedua orangtua yang sudah meninggal dunia. Jadi masih maksa untuk child free, mosok se?
Jadi sah-sah saja bagi pasangan muda generasi y dan z apabila memilih prinsip child free dalam berrumahtangga. Karena memang hidup adalah pilihan. Namun yang perlu diingat bahwa kehidupan ini tentunya akan dipertanggungjawabkan di kehidupan yang abadi kelak.
Child Free, Mosok Se?