Total waktu yang dijalani dalam proses pembelajaran dari bukan siapa-siapa hanya anak lulusan Madrasah Tsanawiyah hingga menjadi seorang tukang potong rambut profesional membutuhkan waktu lima (5) tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, tentunya banyak drama dan peristiwa yang menyertainya, suka dan dukanya hanya Mat Delon yang merasakan.
Apapun itu sekarang manfaat yang besar telah dinikmati Mat Delon. Â
*****
Menginjak tahun kedelapan, perjalanan menjadi tukang potong rambut, atas saran dan demi mendengarkan keluhan pelanggan soal sulitnya parkir di tempat lama, maka diputuskan untuk relokasi ke tempat baru yang tidak jauh dari tempat lama.Â
Di tempat yang saat ini dipakai untuk usaha potong rambut dikelilingi dan bertetangga dengan banyak pelaku usaha UMKM dengan lahan parkir bersama cukup luas khususnya untuk parkir roda dua.
Lapak potong rambut yang baru dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Tarif sewanya lima juta per tahun dan belum pernah naik sejak ditempati tahun 2018 hingga sekarang.
Usaha potong rambut ini buka mulai pukul 09.00 dan tutup sampai dengan pelanggan habis atau apabila Mat Delon lagi capek jam berapapun akan ditutup.
Ruang eksekusi potong rambut sekaligus tempat antrian pelanggan yang sejuk berpendingin udara, lebih mirip dengan babershop, dengan tarif sebesar Rp 20 ribu rasanya setimpal dengan layanan yang diberikan dan tidak terlalu mahal bagi pelanggan.
Iseng penulis mencoba menghitung pendapatan tukang potong rambut, sekedar sebagai pembanding dengan penghasilan seorang pegawai kantoran yang bergaya perlente dan suka nenteng gawai keluaran terkini.