Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lontong Tuyuhan Rembang: Nemu Kuliner di Jalur Alternatif Jawa Timur-Jawa Tengah

27 Desember 2022   23:37 Diperbarui: 28 Desember 2022   04:56 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lontong Tuyuhan Rembang: Nemu Kuliner di Jalur Alternatif Jawa Timur-Jawa Tengah

Pagi menjelang siang kala itu merupakan hari keempat tour de java yang kami lakoni bersama keluarga besar, dua mobil selalu beriringan menempuh rute terpanjang di catatan perjalanan kami yang dimulai dari Surabaya-Jogja-Purworejo-Cilacap-Purwokerto-Wonosobo-Magelang-Jogja-Boyolali-Semarang-Rembang dan finish di Surabaya.

Menjelang etape terakhir kami sempatkan menginap semalam di sebuah hotel di Rembang yang letaknya di jalan protokol Surabaya-Semarang sebab malam sudah terlalu larut dan tubuh terasa capek untuk melanjutkan perjalanan.

Keesokan harinya setelah bebenah, sarapan dan mampir membeli buah tangan di pasar kota, kami melanjutkan perjalanan dengan perkiraan waktu tempuh sekitar lima sampai enam jam menuju ke arah Jawa Timur tepatnya Surabaya.

Jalur yang akan kami tempuh tidak melewati jalan utama Semarang-Surabaya yang biasanya melewati kota Tuban, Lamongan, Gresik dan terakhir Surabaya. Kali ini mencoba suasana yang berbeda menembus jalur tengah membelah jalur Pegunungan Kapur Kendeng dengan pemandangan hutan jati di sepanjang perjalanan antara wilayah kabupaten Rembang hingga kabupaten Tuban/Lamongan. Sepintas melihat google map ternyata jarak tempuhnya lebih pendek. 

lontong tuyuhan (dok. pribadi)
lontong tuyuhan (dok. pribadi)

Di pertigaan yang dikenal dengan nama “Clangapan” rombongan berhenti sejenak karena traffic light menyala warna merah untuk kemudian nyebrang ke kanan memasuki jalur alternatif yang menghubungkan kota Rembang menuju Jawa Timur melewati Japerejo, Pamotan, Sedan, Jatirogo, dan seterusnya.

Sekilas terlintas dan teringat ada seorang teman yang berdomisili di Rembang yang pernah merekomendasikan tempat makan di daerah yang nantinya akan kami lewati, kalau tidak salah kuliner lontong opor/ayam.

Benar saja setelah menghubungi teman yang pernah merekomendasikan dan meminta tolong agar berkenan mengantar ke tempat makan khas lontong opor yang akan dilewati yaitu bernama lontong tuyuhan. Hanya saja untuk kali ini rombongan tidak sampai benar-benar di desa Tuyuhan yang notabene merupakan asal muasal kuliner Lontong Tuyuhan Rembang, karena lokasinya masih harus belok ke kiri ke arah kecamatan Lasem dan masih sekitar limabelas menit perjalanan, sehingga kami putuskan untuk berhenti di warung makan lontong tuyuhan yang berada di sebelah kiri Jalan Raya Clangapan-Pamotan.

Siang itu masih belum banyak pengunjung Warung Makan Lontong Tuyuhan Condong Raos milik pak Sabit yang terletak di Jl Clangapan–Pamotan Rembang karena memang belum masuk waktu makan siang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun