Mohon tunggu...
OMK St Ignatius Loyola
OMK St Ignatius Loyola Mohon Tunggu... -

Blog ini adalah (salah satu)sarana komunikasi dan sosialisasi juga refleksi dari (setiap)kegiatan dan aktifitas Orang Muda Katolik Paroki St Ignatius Loyola Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seruan Orang Muda Katolik Masa Kini: Jadilah Saksi Kristus

24 September 2012   02:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:50 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada kesempatan kali ini, izinkanlah saya menguraikan argumentasi saya mengenai Orang Muda Katolik[1] dan peranannya di dalam masyarakat yang (katanya) Bhineka Tunggal Ika. Tulisan saya akan dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama akan saya uraikan secara singkat identitas OMK yang sedikit berbau eksistensialisme[2]. Kedua, saya akan menguraikan argumentasi saya mengenai tiga pilar yang menopang kehidupan OMK itu sendiri, yakni: spirit, komunitas, dan mission yang harus dicapai[3]. Pada bagian terakhir, tulisan ini akan ditutup dengan suatu pengandaian bahwa untuk mencapai kepenuhan dalam hidup, kita sebagai OMK harus dapat hidup secara otentik dan menjadi saksi Kristus yang sejati.

Pengantar

Kesadaran manusia menjadi kekuatan fundamental untuk membangun kehidupan yang penuh makna. Dengan kesadaran yang penuh ia tidak lagi menjadi manusia "mandul", tetapi sebaliknya, dari dalam dirinya akan memancar sebuah "ilmu yang tak kelihatan" yang mampu mempengaruhi orang banyak untuk mendengarkan apa yang ia ucapakan. Menjadi suatu yang penting dan harus diungkapkan dalam tulisan ini, bahwa keberadaan seseorang sebagai manusia selalu mempunyai tujuan. Kebertujuan hidup manusia ini harus disadari sepenuhnya agar kita tidak terjebak dalam ritual semu yang "menjijikan", dangkal dan penuh kemunafikan Sebagai OMK yang hidup di tengah derasnya arus globalisasi, tentunya kita selalu dituntut untuk setidaknya mengembangkan diri kita baik dalam iman maupun dalam kedewasaan berfikir. Tidak mudah untuk mewujudnyatakan itu semua, apalagi kalau boleh secara satir saya mengungkapkan bahwa dunia ini begitu kejam dan tega karena ia telah menawarkan kenikmatan yang sedemikian rupa sehingga banyak orang muda menjadi korban karenanya, secara khusus lupa diri, lupa akan tujuan hidupnya, dan dalam beberapa kasus ekstrim: meninggalkan imannya. Kejamnya dunia ini diperburuk dengan situasi sosial politik yang terjadi di negri ini. "konon katanya berbeda-beda tapi tetap satu, tapi kenyataannya, yang berbedalah yang harus dimusnahkan".[4]Lalu apa yang harus dilakukan oleh kita OMK? Apakah kita harus ikut arus yang "jahat"[5] itu? Dan bagaimana seharusnya kita bertindak?

Spiritualitas

Langkah pertama dan mendasar, untuk berkembang secara penuh sebagai OMK adalah dengan meneladani Kristus. Tetapi bagaimana mungkin meneladani Kristus kalau kita tak pernah mengenal spiritualitas Kristiani? Maka dari itu, pada bagian ini akan diuraikan soal bagaimana harus menyikapi spiritualitas Kristiani dan apa pentingnya bagi kita OMK.

Dalam hidup ini, ada tiga hal yang penting, yakni Allah, sesamaku manusia dan aku. Aku membayangkan hubungan antara aku, Allah dan sesama sebagai sebuah segitiga sama sisi yang tentu saja tak terpisahkan antara sisi yang satu dengan yang lainnya. Allah sebagai sudut yang tertinggi, sedangkan aku dan sesama sebagai sudut yang lainnya. Allah memberikan rahmat-Nya kepadaku dan sesamaku karena Allah maha pengasih juga penyayang. Aku memuji dan memuliakan Allah, selain itu aku juga (harus) menghormati sesamaku sebagai makluk yang juga dikasihi Allah. Sesamaku mengasihiku juga memuji dan berserah pada Allah.

Dasar dari spiritualitas Kristiani secara khusus berpijak pada sosok, pribadi dan hidup Yesus sendiri serta relasiNya dengan dunia. Singkatnya, bagaimana Yesus yang kita kenal dalam Kitab Suci bertindak, berkarya, mengajar dan berelasi dengan orang-orang di sekitarnya, dan menjadi sumber inspirasi dalam hidup kita. Kepekaan atas kehadiran Yesus dalam hidup kita ini tentunya dilatih dari kebiasaan kita berdoa, dan memandang hidup kita dari kacamata iman, atau dalam kesadaran bahwa Tuhan selalu menyertai, dan kita diajak untuk senantiasa mencari kehendakNya. Persahabatan dengan Yesus inilah yang memberi makna dan tujuan dalam hidup kita. Persahabatan dengan Yesus yang demikian ini merupakan hal yang fundamental.[6]

Secara simplistik dapat dikatakan bahwa spiritualitas Kristiani mengajak kita untuk lebih mengenal dan "bersahabat" dengan Kristus lewat segala hal finding God in all things. Dengan berpegang teguh pada Kristus, niscaya hidup kita akan menjadi penuh makna.

Komunitas

Sebagai OMK, kita tidak bisa lepas dari kegiatan berkomunitas. Dalam lingkup paroki misalnya, ada banyak kegiatan yang melibatkan OMK. Dalam kegiatan berkomunitas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni, kejujuran, keterbukaan, dan kesederhanaan.[7]Kejujuran menjadi modal untuk membangun suatu hubungan antara subjek kehidupan, tanpa kejujuran tak akan terjadi hubungan yang harmonis. Menurut hemat saya, jika kinerja teman- teman dalam suatu kepengurusan lamban itu tidak masalah asalkan ia dapat bekerja dengan jujur. Kejujuran merupakan kunci mendapatkan kepercayaan orang lain.Keterbukaan, hampir sama dengan kejujuran, hanya saja keterbukaan lebih mengacu kepada bagaimana cara berkomunikasi dengan baik. Agar tidak terbebani, dalam suatu kepengurusan dibutuhkan komunikasi dua arah. Maksud saya, dibutuhkan komunikasi antara "penguasa" dengan sang eksekutor kegiatan. Dalam satu kasus tertentu bisa dicontohkan sebagai hubungan OC dan SC. Tidak bisa SC seenaknya menyuruh atau bertindak tanpa dikomunikasikan dengan SC ataupun sebaliknya. Kesederhanaan juga menjadi poin yang tak boleh dilupakan. Seperti yang sudah diuraikan pada bagian spiritualitas Kristiani, bahwa kita harus bersahabat dan mengimani kesederhanaan Yesus, maka acara atau kegiatan yang direncanakan oleh OMK hendaknya menekankan aspek ini. Jangan sampai OMK dicap sebagai anak muda yang hobi foya foya dan menghamburkan uang.

Ketika dalam kegiatan berkomunitas ketiga hal itu luput, maka yang terjadi adalah ketidakteraturan. Sebab, di dalam kejujuran, keterbukaan, dan kesederhanaan tersirat spiritualitas Kristiani yang tidak bisa tidak harus kita lakukan sebagai anak- anak Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun