Kalau guru bisa melakukan itu, maka kawan kawan guru tak akan pernah kehabisan ide dalam menulis. Terlebih lagi bila guru telah banyak membaca buku.
Membangun kekuatan menulis guru Indonesia harus dimulai dari diri guru itu sendiri. Lalu kemudian ajak guru lainnya untuk bekerja sama. Bikin buku antologi seperti yang sudah dilakukan kawan-kawan komuntas kelas belajar menulis nusantara (KBMN) PGRI.
Menulis secara kolaborasi itu seksi. Banyak hal baru yang nanti akan kita dapatkan. Tulisan kita akan banyak dibantu banyak orang agar lebih enak dan renyah dibaca. Peran seorang editor sangta penting supaya tulisannya lebih enak dibaca dan mudah dipahami.
Bila tulisan sudah jadi, jangan ragu untuk dipublikasi. Biarkan orang lain berkomentar dalam tulisanmu. Dengan begitu kita semakin tahu kelemahan diri. Di atas langit ada langit.
Artikel guru akan terajut menjadi sebuah buku kisah kisah inspiratif. Setiap orang pasti akan mempunyai kisahnya masing masing. Gaya menulis guru pasti akan beragam dan tidak seragam.
Membangun kekuatan menulis guru Indonesia dapat dimulai dari menerbitkan buku bersama. Setelah itu barulah menulis satu guru satu buku saja. Guru harus punya komitmen untuk mewujudkannya.Â
Setiap tahun bisa menerbitkan buku bila konsisten dalam menulis. Bila seorang guru mampu menjual, dan membeli buku dari hasil karyanya sendiri, pastilah akan hebat sekali.
Bila ada 100 orang guru memesan 10 buku kepada penerbit, maka akan tercetak 1000 buku baru yang siap dipasarkan. Bila ada 5 judul buku, maka akan ada 5000 buah buku siap dipasarkan ke seluruh Indonesia. Wow sungguh luar biasa!
Perlu strategi jitu memasarkan buku. Ada ilmu marketing yang harus anda pelajari dengan kesungguhan hati.
Semua itu akan terjadi bila kita saling berkolaborasi. Seperti pelaksanaan workshop beberapa menulis waktu lalu. Kekuatan kebersamaan membuat workshop ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Mari membangun kekuatan menulis guru Indonesia. Kita lakukan secara kolaborasi, dan harus terus digerakkan. Jadilah pejuang literasi yang gigih dan tahan banting.