Pagi ini Omjay eh kakek Jay membaca kisah Omjay yang telah lalu tentang perjalanan umrohku bersama istri tercinta ke tanah suci mekah dan madinah tahun 2019. Rasanya seperti mimpi bisa ke tanah suci untuk yang kedua kalinya.
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5a581a6dab12ae489e043042/inspirasi-perjalanan-umrohku
Inilah sebuah kisah nyata seorang guru. Kisah nyata Omjay sebagai seorang guru informatika dalam kurikulum merdeka. Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, tapi ingin memotivasi kawan guru lainnya. Sebab Allah sangat tidak suka dengan orang yang sombong dan membanggakan diri.
Kisah Haru Seorang Guru
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT. Malam itu Omjay menangis haru. Selalu bersyukur kepada Allah SWT,sang Maha Pemberi Rezeki. Sudah diatur rezeki kita masing masing dan tak akan tertukar. Jadilah manusia yang pandai bersyukur.
Ayo semangat, dan terus semangat setiap hari menjadi manusia yang lebih baik. Akan banyak kejutan rezeki setelah kita berprestasi dan menginspirasi. Niatkan untuk selalu berbagi. Uang yang didapat adalah bonusnya. Ridho Allah lebih utama.
Omjay juga awalnya tidak percaya. Malam sebelum kami berangkat ke negara China, semua peserta yang akan berangkat ke luar negeri tanda tangan uang saku sebesar Rp.21 juta. Jumlah uang yang cukup besar bagi kami yang menjadi guru.Kami semua bersyukur karena tidak mengira dikasih uang saku sebanyak itu.Â
Besok paginya banyak kawan guru yang ke money changer tukar uang Yuan china. Ada juga yang memang dari awal meminta dalam bentuk Yuan, mata uang china kepada panitia dari kemdikbud.
Jadi benar kata pepatah. Banyak memberi akan banyak menerima. "Hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya".