Ini adalah sebuah kisah nyata anak manusia. Alhamdulillah malam itu Omjay menjadi jutawan kaya. Dapat melihat langsung uang puluhan juta. Dikasih langsung tanpa transfer antar bank oleh panitia. Serasa mimpi tapi ini nyata.
Lumayan juga diajak  belajar kursus singkat STEAM ke luar negeri dengan biaya negara. Sehari uang sakunya sejuta. Jadi 21 hari dapat uang saku 21 juta. Jumlah yang sangat banyak bagi seorang guru di sekolah swasta.
Alhamdulillah, terima kasih wahai Ilahi Rabbi. Selalu bersyukur kepada Allah sang Maha Pemberi Rezeki. Sudah diatur rezekinya kita masing-masing dan tak akan tertukar lagi.
Ayo semangat wahai guru Indonesia. Akan banyak kejutan rezeki setelah kita berprestasi dan menginspirasi. Niatkan untuk selalu berbagi. Uang yang didapat adalah bonusnya. Ridho Allah lebih utama.
Omjay juga awalnya tidak percaya. Malam sebelum kami berangkat, semua peserta yang akan berangkat ke luar negeri tanda tangan uang saku sebesar Rp.21.000.000 (dulu puluh satu juta rupiah. Jumlah yang cukup besar bagi kami para guru. Apalagi bagi teman Omjay yang honor bulanannya seratus ribu.
Kami semua bersyukur,karena tidak mengira dikasih uang saku sebanyak itu. Besok paginya banyak yang ke money changer tukar uang Yuan China. Ada juga yang memang dari awal meminta dalam bentuk Yuan, mata uang China. Biar kagak ribet katanya.
Jadi benar kata pepatah.Â
"Banyak memberi akan banyak menerima. Hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya".
Setiap lomba guru tingkat nasional diikuti saja sambil santai. Menurut teman guru dari Bengkulu, faktor keberuntungan itu membawa dirinya pergi ke luar negeri. Jadi bukan karena pintar dan cerdas saja. Faktor X terkadang berpengaruh. Berdoa dan berusaha itu kuncinya. Kreativititas dan inovasi guru itu pintunya.