Mohon tunggu...
ahmadanis
ahmadanis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilkada Depok: Tanggal 9 Desember 2015

4 November 2015   19:37 Diperbarui: 4 November 2015   19:37 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Depok akan menjalankan hajat 5 tahunan pada tanggal 9 desember 2015 nanti , siapapun pemenangnya akan ane dukung dan juga (semoga) kudu di dukung dan diterima dengan baik oleh pasangan yang kalah bersama relawannya. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti kemarin , tuntut menuntut sehingga membuat roda pemerintahan kota depok menjadi terganggu demi memenuhi ambisi calon yang kalah.

Namun harapan agar pilkada berjalan secara fair juga tidak kalah penting. Menurut ane , kali ini pilkada walikota depok adalah pilkada yang paling buruk. Tidak hanya masalah kampanye hitam yang dimainkan secara kasar dan tidak masuk akal seperti melabeli pak kyai idris sebagai seorang komunis maupun wahabi tapi juga isu-isu kotor yang sudah menyentuh ranah keluarga dari salah satu paslon.

Kali ini memang pilkada yang mengecewakan karena kampanye hitam tidak hanya di wilayah media sosial namun juga sudah mulai ke akar rumput. Relawan bayaran meniupkan isu isu busuk di tengah masyarakat untuk mengalihkan suara ke calonnya. Mereka tidak lagi peduli isu itu fitnah atau berita bohong , yang penting dapat duit dan yang bayar menang.

Ane doain , depok dikasih yang terbaik. Yang suka nyebarin kampanye hitam moga moga kalah dan menerima karmanya. Depok memang butuh pemimpin karena sudah tuntutan konstitusi tapi meraih kemenangan dengan cara cara kotor adalah hal yang salah. Orang pingin pemimpin hakekatnye adalah orang yang nyari perkara karena pemimpin itu megang amanah dan amanah itu seperti bara api. Selain dosa , kira kira apa yang dicari jika berharap amanah dengan memfitnah? #mikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun