Tukang Bubur Naik Haji (TNBH) akhirnya terpilih kembali menjadi Drama Seri Terfavorit Panasonic Gobel Award 2014 (PGA 2014). Sinetron yang ditayangkan di RCTI ini sekaligus mengakhiri acara yang ditayangkan langsung 3 stasiun televisi milik MNC Group ini dari Jakarta Convention Center (JCC) semalam (Sabtu, 5 April 2014). TNBH berhasil mengalahkan sinetron Berkah, Diam-Diam Suka, Anak-Anak Manusia, dan Cinta 7 Susun.
Kemenangan TNBH merebut Drama Seri Terfavorit PGA 2014 boleh jadi sudah bisa diprediksi, terlebih lagi tahun sebelumnya sudah juara. Harap maklum, sebelum rating-share sinetron stripping ini dikalahkan oleh Yuk Keep Smile (YKS) sejak akhir 2013 lalu, TNBH jadi jawara. Selain masuk sebagai series terpanjang dalam sejarah sinetron Indonesia, TNBH pecah rekor dalam hal perolehan rating-share. Jadi, sangat wajar TBNH menang, apalagi saingannya Berkah, Diam-Diam Suka, Anak-Anak Manusia, dan Cinta 7 Susun yang secara performa tak begitu bagus.
Namun, bagaimana dengan penerima PGA 2014 yang lain? Apakah wajar sebagaimana TNBH?
Pertanyaan yang susah-susah gampang untuk dijawab. Yang pasti, sejak awal, PGA memang kontroversi. Sebab, ajang ini dianggap oleh sebagian besar insan pertelevisian tidak fair dan hanya memilih program-program terfavorit yang ditayangkan di MNC Group, terutama di RCTI. Sebab, setiap tahun penerima PGA mayoritas program dan Presenter dari MNC Group. Tak heran, sejumlah stasiun televisi apatis dengan ajang ini. Bahkan sudah lama Trans Corp, terutama Trans TV tidak mengirimkan program. Anehnya, ada program di PGA 2014 ini yang berhasil mendapatkan penghargaan, yakni On The Spot dan Pas Mantab.
“Kami tidak melakukan apa-apa karena memang kami memilih tidak berpartisipasi,” ujar Hadiansyah Lubis, Kepala Departemen PR Marketing Trans TV, sebagaimana penulis kutip dari Kompas (Minggu, 6 April 2014).
Semalam, saat acara PGA ke-17 ini tayang, seorang teman BBM saya. Ia menanyakan tentang ajang PGA ini. “Mas, ini sebetulnya Panasonic Gobel Award atau Panasonic MNC Award sih?”. Saya cuma cengegesan. Lalu, ia melanjutkan, bahkan menyimpulan sendiri.
“Lihat saja, Presenter Berita dan Talkshow yang terpilih Jeremy Teti, bukan Najwa Shihab, Andy Noya, Putra Nababan, atau Karni Ilyas. Padahal Jeremy kan sudah lama nggak jadi presenter berita. Coba Putra Nababan masih di RCTI, pasti dia yang akan terpilih”.
Saya cengegesan lagi.
Boleh jadi asumsi teman saya benar. Lihat saja penerima PGA 2014 ini, semua didominasi MNC TV, mulai dari Berita Favorit (Seputar Indonesia, RCTI), Pencarian Bakat dan Reality Show (X-Factor, RCTI), Musik (Masterpiece, RCTI), Program Anak-Anak (Hafidz Indonesia, RCTI), Variety Show (Dahsyat, RCTI), maupun Infotainment (Silet, RCTI). Mari kita tengok di tahun sebelumnya, yakni 2013. RCTI juga merajai penghargaan, mulai dari Drama Seri Favorit (TBNH), Kuis & Game Show (The Biggest Game Show in The World), Infotainment (Silet), Musik (Konser Super Dahsyat),Variety Show (Dahsyat), Reality Show (Jodohku Anang dan Ashanty), Talkshow Hiburan (Sedap Malam), Pertandingan Olahraga (Dragon Fire WCS), Jurnal & Berita Olahraga (Euerophoria Sportacular 2012), Anak-anak (Menuju Pentas 2013), Pencarian Bakat (The Master Season 2), dan Berita (Seputar Indonesia). Ada satu program dari MNC TV yang juga meraih PGA 2013, yakni Majalah Berita Terfavorit, yakni Di Antara Kita.
Sebelum di-BBM teman saya tadi, sebelumnya saya sempat ngobrol dengan salah seorang mantan tim kreatif di RCTI. Ia bercerita banyak soal ‘dapur’ acara PGA ini. Cukup mengejutkan juga sih kisah behind the scene-nya. Salah satu cerita yang masih saya ingat, dan ternyata mirip dengan asumsi teman saya yang BBM, bahwa saat Putra Nababan hijrah ke Metro TV, RCTI tak punya Presenter Berita dan Informasi yang dijadikan favorit untuk ajang PGA. Walhasil, yang menang di PGA adalah Michael Tjandra.
Apakah mayoritas Anda tahu siapa Michael Tjandra peraih PGA 2013? Jujur, saya tidak tahu. Baiklah kalo Anda tahu. Pertanyaan berikutnya, apakah Michael Tjandra lebih pantas meraih Presenter Berita dan Informasi Terfavorit dibanding nominator PGA 2013 lainnya? Yakni Jeremy Teti, Putra Nababan, Senandung Nacita, dan Najwa Shihab. Menurut Anda siapa yang layak meraih Terfavorit? Kenapa tidak Putra Nababan yang pada PGA 2012 meraih pengharaan yang sama? Atau Jeremy Teti? Nah, kisah mantan kreatif RCTI boleh jadi benar. Oleh karena Putra Nababan pindah ke Metro TV, RCTI terpaksa memilih Michael Tjandra. Padahal, kita tahu, Putra Nababan atau Najwa Shihab sangat layak meraih PGA 2013.
Pada PGA 2014, nama Michael Tjandra tidak dimasukkan. Entah kenapa, barangkali takut diprotes. Tetapi posisinya digantikan Jeremy Teti. Pria ini bersaing dengan Najwa Shihab, Andy Noya, Putra Nababan, dan Karni Ilyas. Kita semua tahu, keempat ini layak bersaing dan masih konsisten menjadi Presenter Berita. Lalu kenapa Jeremy Teti yang terpilih? Apakah Jeremy layak meraih penghargaan ini, sementara ia sudah lama resign sebagai Pembaca Berita (baca: Pembaca Berita, bukan Presenter Acara). Jawabannya silahkan Anda tebak sendiri.
Yang menarik, YKS yang menjadi fenomena pada 2013-2014 ini, tidak mendapatkan Program Komedi Terfavorit. Acara yang sempat ingin dibubarkan ini dikalahkan Pesbukers (ANTV). Meski kalah, Trans TV tentu tak kecewa. Toh, mereka memang sudah sejak lama tidak 'mengakui' ajang PGA ini, dengan bentuk 'protes' tidak mengirimkan program-programnya.
Tak cuma Trans TV yang 'protes' pada PGA. Pada 2013 lalu, Deddy Corbuzier sempat menolak PGA sebagai Presenter Talkshow Hiburan Favorit. Alasannya, ajang ini hanya adu kekayaan, bukan prestasi. Yang banyak uang, yang akan menang.
"Kalau saya punya duit Rp 50 juta, pasti menang. Jadi yang menang yang kaya-kaya," ucap Deddy, yang penulis kutip dari Bintang Online.
Uang Rp 50 juta yang dikatakan Deddy dipergunakan untuk mengirimkan SMS dukungan bertarif 2000 perak itu. Selain via SMS, PGA juga memilih via media cetak, tepatnya koran Seputar Indonesia. Artinya, kuantitas menjadi parameter pemenang PGA ini.
Anyway, ajang yang dianggap oleh insan pertelevisian tidak fair ini tetap menjadi headline di koran Kompas. Saya cukup kaget PGA 2014 dijadikan headline dengan judul “Minat Pemirsa Berita Meningkat”. Lalu terdapat foto Nikita Willy saat menerima penghargaan sebagai Aktris Terfavorit, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang ada di belakang bintang sinetron termahal ini. Menariknya, di situ ada Deddy Corbuzier yang pada 2013 ogah hadir di PGA.
Saya cuma berpikir positif melihat headline PGA 2014 di Kompas. Meski dianggap PGA 2014 tidak fair, setidaknya Kompas tetap menjadi koran nasional yang fair. Meski tidak ada satu pun program dari Kompas TV yang menang -karena memang bukan televisi nasional-, koran ini tetap memberitakan ajang PGA 2014 ini.
Salam Fair!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H