Mohon tunggu...
Ombrill
Ombrill Mohon Tunggu... Jurnalis - Videografer - Content Creator - Book Writer

Book Writer - Video Blogger - Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Derita Asprod # 6: Pantang Libur Sebelum Sakit

18 Maret 2016   17:47 Diperbarui: 19 Maret 2016   11:40 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Cut!”

Teriakan Iwan, sang Program Director (PD) di control room itu, menandakan syuting hari ini kelar. Buat lo-lo yang belom tau, PD (dibaca: PiDi) adalah jabatan seorang Sutradara di televisi, khusus buat multikamera. Istilah lain dari PD adalah Pengarah Acara. Nah, seperti juga Sutradara di film, PD punya tanggung jawab ngarahin kru yang ada di studio atau lapangan. Ada juru kamera, penata suara, penata lampu, dan banyak lagi. Sampai di sini, penjelasan bapak guru dimengerti kan? hehehe...

Nah, bedanya, PD kerja berdasarkan rundown yang dibuat tim kreatif. Ia kudu taat pada rundown sebagai acuan PD mulai awal syuting sampai closing. Secara di rundown ada durasi, blocking talent, property, dan lain sebagainya. PD kudu cermat ngitung durasi, apalagi kalo syuting live. Trus apa lagi bedanya? PD kudu koordinasi dengan beberapa pihak, salah satunya dengan master control room (MCR). Pokoknya, kalo lagi syuting, PD repot banget deh!

“Alhamdulillah, kelar juga,” ujar Jaja yang berdiri di samping Topik, sang juru kamera.

Syuting hari ini benar-benar melelahkan. Bayangin aja, syuting mulai dari pagi, baru kelar jam 12 malam. Jadwal Hansip jaga aja kalah, ya nggak? Gokilnya, lo tau waktu syuting selama itu, berapa episode yang direkam? SATU EPISODE saudara-saudara!

Hari ini memang baru syuting dummy acara talk show baru. Namanya Sepuluh Mata. Namanya syuting dummy, biasanya lama. Oh iya, dikasih judul Sepuluh Mata, karena konsepnya setiap episode akan ada 4 narasumber yang masing-masing punya dua mata. Nah, dua mata dikali empat narasumber jadi hasilnya berapa? Pinteeeerrr...hasilnya delapan mata. Trus dua mata lagi siapa dong? Ya, host acara ini kelesss! Si Pembawa Acara Sepuluh Mata ini.

Yang dimaksud syuting dummy adalah syuting contoh. Maksudnya? Hasil syuting belum tentu ditayangkan di televisi. Biasanya syuting dummy ini dibikin buat bahan presentasi. Supaya orang-orang yang ngeliat bisa kebayang konsep Sepuluh Mata. Kan kalo masih berupa lembaran proposal belum kebayang. Ngerti kan?

“Baru ngerasain kan lo syuting dummy?” tanya Topik.

“Iya, bro. Ternyata capek juga yak?” ujar Jaja.

“Ya, gitu deh. Nyari-nyari format yang bagus, jadinya waktunya lamaaa banget!”

Wajah Jaja sudah kuyu. Ia ngantuk banget. Berkali-kali ia nguap. Untung nggak ada lalat yang masuk ke lubang mulutnya. Maklumlah, sebelum akhirnya syuting, ia kudu begadang mempersiapkan tetek benget. Ya bikin surat ke bagian teknik lah, nyiapin VT-VT lah, nemenin Editor ngedit VT lah, pokoknya buanyak deh kerjaannya. Kalo ketemu Bang Haji Oma, pasti Jaja diomelin tuh. Yaiyalah, begadang kan tiada artinya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun