Akhir September 2017 lalu, beredar sebuah infografis dari Viva Group. Tagline-nya sangat mecolok: STAYING AHEAD. Berdasar data AC Nielsen pada 1-30 September 2017, Viva mengukuhkan diri sebagai group media nomer 1 dalam hiburan, olahraga, maupun berita, mengalahkan MNC Group, Trans Corp, maupun Emtek. Makanya, ANTV dan tvOne, dua televisi di bawah payung Viva Group ini mengklaim diri: TETAP TERDEPAN.
Sejak punya program sintron seperti Jodoh Pengantar Jenazah (JPJ), Nadin, serta Kecil-Kecil Jadi Manten (KKJM), membuat performa ANTV berkibar. Namun, jangan dilupakan, sejumlah serial drama India Bollywood, turut serta membantu keberhasilan ANTV mempertahankan performanya.Â
Biasanya, persaingan sinetron selalu terjadi antara SCTV dan RCTI. Namun, untuk all daypart, all people, 11 kota, SCTV kalah share-nya. ANTV meraih share 14.6, sementara SCTV cuma 11.3. RCTI hanya kalah 0.6 poin dari ANTV. Di posisi ke-3, Indosiar (IVM) yang meraih share 13.4. Pada 2015, ANTV pernah bersaing dengan IVM untuk merebut posisi ke-1. Namun IVM juga kalah 0.1. Saat itu, data daily audience sharemarket ABC ANTV meraih 14.8, sementara IVM cuma 14.7. pada 2017 pun IVM kalah telak lagi dari ANTV.
Di data AC Nielsen, televisi hiburan yang duduk paling buncit adalah NetTV. Meski sudah mengeluarkan budget yang sangat besar untuk memproduksi in house serial drama, light talk show, dan program hiburan lain, namun NetTV hanya memperoleh share 3.3. Cuma beda 0.1 poin dengan RTV yang "tak perlu berkeringat" (baca: membuat produksi berdana besar, cukup mengakuisisi program). Sementara Trans 7 dan Trans masih bertahan di posisi ke-6 dan ke-7.
Lain ANTV, lain pula tvOne. Ketika tersiar kabar akan tayangkan telenovela dari Turki, seketika jagat media sosial ramai. Saat itu terjadi pada April 2017. Sejumlah serial Turki seperti Efsun & Bahar, Orphan Flowers hingga Cinta Elif tayang di tvOne. Para netizen mempertanyakan, kenapa tvOne "melacur" sampai mau menanyakan telenovela-telenovel itu. Padahal citra tvOne sebagai televisi berita sudah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari Metro TV yang mengawali positioning-nya sebagai tv berita.
Belakangan, lebih tepatnya per 31 Juli 2017, tvOne kembali ke "jalan yang benar", yakni menjadi TV berita. Kabarnya, programming "melunak" dengan Karni Ilyas. Sebagai penjaga marwah tvOne sebagai tv berita, pak Karni berhasil menggusur telenovela Turki yang sudah diakuisisi oleh pihak programming. Walhasil, citra tvOne pulih kembali. Â Â
Data Nielsen untuk all daypart, all people 11 kota besar, tvOne berhasil meraih share sebesar 5.0. Angka ini jauh meninggalkan Metro TV yang cuma meraih 1.5. Sementara share Kompas TV dan iNews masing-masing meraih 1.3 dan 1.0. Keunggulan tvOne itulah yang memposisikan kembali televisi yang bermarkas di Pulogadung ini sebagai televisi olahraga dan berita nomer 1. Â
Membaca data AC Nielsen di atas, tentu peta persaingan sampai akhir tahun ini tidak akan berubah. Di dunia hiburan, ANTV akan terus bersaing ketat dengan RCTI, dan IVM. Berbeda dengan tvOne yang "tak perlu berkeringat". Dengan angka share Metro TV, Kompas TV, maupun iNewsTV yang jauh, tvOne "dengan mudah" melenggang sendiri untuk tetap memposisikan diri sebagai televisi berita nomer satu.
Salam Nomer 1! Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H