Alhamdulillah, itulah kalimat yang berkali-kali diucapkan Abdel Achrian, ketika saya bercakap-cakap dengannya tentang Tukang Bubur Naik Haji (TBNH). Ia pun bersyukur, sinetron yang tayang stripping di RCTI ini telah melewati episode ke-1000.
Meski sebelum TBNH pernah main di beberapa sinetron, bukan berarti Abdel tidak di-casting. Pria kelahiran Jakarta, 27 September 1970 ini tetap melawati tahap screentest. Namun ia mengaku, awalnya ogah ikut screentest, lantaran trauma tidak pernah lolos-lolos. Apalagi masih terbayang diingatannya, ia harus beradu akting dengan Mat Solar dan Nani Wijaya, dua aktor senior di jagat sinetron Indonesia. Perasaannya pun deg-degan.
“Tapi sama Manager dipaksa ikut. Katanya ini sinetron bagus. Sutradara dan penulisnya kelas piala citra. Ya, akhirnya saya ikut,” ujar pria yang memulai karir sebagai penyiar radio ini. “Alhamdulillah, rupanya saya dinilai cukup ganteng untuk memerankan Nelan”.
Lima hari selesai mengikuti proses screentest, Abdel langsung dikontrak sebanyak 150 episode. Saat pertama kali shooting, TBNH sudah memasuki episode ke-35. Ketika gabung dengan pemain lain, rating-share TBNH sudah tinggi dan mengalahkan sinetron-sinetron yang lebih dulu muncul. Dari 150 episode, Abdel dikontrak lagi 150 episode kedua dan sampai 3 kali kontrak dengan jumlah episode yang sama. Setelah kontrak berikutnya, yakni 200 episode, kini ia dikontrak sampai lebih dari 1000 episode.
“(Sebenarnya) saya sudah nyangka bakal 1000 episode,” papar rekan Simson Rarameha alias Temon di sinetron Abdel dan Temon ini. “Karena 1 hari pernah tayang 4 episode selama 2 bulan lebih”.
Ada pengalaman menarik selama shooting TBNH. Salah satunya, baru hari pertama shooting, Abdel sudah salah lokasi dan ngambek ingin pulang. Jadi, ia datang ke lokasi sinetron lain yang kebetulan dekat dengan lokasi TBNH dan bilang ke Unit Manager sudah sampai lokasi. Namun, ia tidak dijemput-jemput oleh Unit Manager dan sempat memutuskan mau pulang. Akhirnya ia pun dijemput dan baru tahu kalo lokasi shooting-nya salah.
Presenter acara religi Mamah dan Aa (ANTV) ini merasakan pengalaman kerja cepat di sinetron stripping model TBNH. Kondisi serba cepat ini membuat Abdel sudah terbiasa baru menerima skenario pada saat di lokasi shooting. Untunglah, dialognya tidak panjang-panjang, sehingga menghafalnya tidak terlalu sulit. Lalu, ia pun jadi tahu proses produksi sinetron stripping, yakni shooting hari ini untuk tayang nanti malamnya.
Selain materi dan juga popularitas, tentu banyak hal yang didapat dari kesuksesan TBNH ini. Menurut Abdel, hal lainnya adalah keberkahan. Ia semakin percaya, bahwa keberuntungan itu sesuatu yang harus dicari. Kebetuntungan bakal menghampiri orang yang bekerja dengan sungguh-sungguh.
“Saya banyak melihat pemain sinetron ‘lama’ yang mendedikasikan dirinya buat seni, dan akhirnya mendapatkan keberuntungan di TBNH,” kata komedian yang pada syukuran TBNH episode ke-1000 mendapat predikat ‘Pemain Terdisiplin’, karena sepanjang produksi selalu datang on time ke lokasi shooting.
Rasa syukur pada Allah swt memang terus menurut diucapkan suami Riani Wahyuningsih ini. Bukan cuma kesuksesan TNBH, tetapi juga kehidupannya yang kini telah banyak berubah. Sebagaimana Anda ketahui, Abdel dahulu adalah pecandu narkoba. Hidupnya hancur-hancuran. Ia dikeluarkan dari radio Suara Kejayaan (SK), gara-gara narkoba, jenis putaw. Istri pertamanya yang dinikahinya pada 1999, berantakan.
“Putaw merenggut satu per satu kenikmatan yang diberikan Tuhan. Menurut bapak, saya orang yang tidak pandai bersyukur,” kata pria yang sempat kuliah di FISIP Universitas Indonesia, jurusan Hubungan Internasional ini.
Meski sudah dimasukkan ke panti rehabilitasi di Pondok Pesantren Suralaya, Abdel belum sembuh dari jerat putaw. Barulah pesan almarhum ibunya, yaitu Putri Ratna Gumala, menyadarkannya. “Del, buat ibu hidupmu berhasil bukan karena kamu punya harta banyak, mobil banyak, dan kerjaan bagus. Kamu ibu anggap berhasil kalau kamu mati dalam keadaan nggak pakai putaw”.
Pesan itulah yang menyadarkan Abdel. Sejak menikah dengan Riani pada 2007 dan mendapatkan seorang putri bernama Latisha Amira Gumala Achrian, ia terus menjaga pesan ibunya. Terlebih lagi, sekarang ini, rasa syukurnya bertambah dengan kesuksesan TBNH. Meski kini posisinya sudah digeser oleh acara Yuk Keep Smile yang kini duduk di posisi pertama, namun rating/share tetap luar biasa.
Salam TBNH!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H