Mohon tunggu...
Ombrill
Ombrill Mohon Tunggu... Jurnalis - Videografer - Content Creator - Book Writer

Book Writer - Video Blogger - Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nggak Ada Gimmick Nggak Kreatif

29 Mei 2013   07:33 Diperbarui: 4 April 2017   17:49 29173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiap kali bikin program televisi, tiap kali pula kita ‘dipaksa’ berpikir kreatif. Wajarlah, kalo berani kerja di televisi, itu artinya harus berani mengakui diri kreatif. Kedengarannya sih sok, tetapi sesungguhnya kalimat tersebut terdengar kayak doa dan komitmen pada diri sendiri, bahwa kita wajib kreatif.

Sebagai praktisi televisi, sampai saat ini saya berusaha buat jadi orang kreatif. Caranya? Kalo nggak nyumbang gagasan, ya ditantang sama Bos bikin konsep ini-itu. Kebetulan pula, saat ini, sebagai Executive Producer, saya membawahi beberapa Produser yang pegang beberapa program acara. Nah, setidaknya saban rapat mingguan, saya sedikit nyumbang gagasan.

Program-program yang dipegang oleh para Produser di bawah saya ada yang ber-genre veriaty show maupun light talk show. Supaya genre program-program ini menghibur, nggak terlalu serius, butuh sentuhan-sentuhan. Nah, sentuhan-sentuhan inilah dibutuhkan gimmick.

Apa itu gimmick?

Dalam dunia televisi, Anda memang akan sering mendengar kata gimmick. Gimmick adalah sebuah adegan khusus,unik, dan menarik yang tujuannya buat ngebangun emosi penonton. Emosi kayak apa? Emosi sedih, gembira, tertawa atau bahagia. Semua ini dilakukan agar pemirsa tertarik dan juga “stay tune on the channel" alias nggak pindah ke lain channel gitu.

Gimmick dianggap bagian dari sebuah "aplikasi kreatif", yang diadaptasikan di dalam segmentasi program acara televisi. Bisa pada saat opening program, bridging antara segmen menuju ke commercial break, bisa pula pada saat closing program, dimana penonton dibuat penasaran agar terus menyaksikan program tersebut.

Ada berbagai macam gimmick. Bisa dalam bentuk dramatisasi, visual, kuis, short game, sound effect, musik, lipsing, story telling, testimonial ,dan aneka macam gimmick lain. Contoh gimmick visual bisa memunculkan footage sebuah berita lucu, lalu Host menganggapi footage tersebut. Atau sebelum closing segmen, ada kuis berupa pertanyaan trivia kuis yang jawabannya akan dimunculkan di segmen berikutnya. Tujuan trivia kuis tak lain sebagai hooked, agar penonton dibuat penasaran dan tidak beranjak dari channel tersebut.

Produser Juju menjumpai pedagang koran yang menyerahkan koin buat Pritta. Secara spontan, pedagang ini dijadikan gimmick di salah satu segmen Opini tvOne. (foto: @ombrill)

Pada saat pegang acara Opini di tvOne, seorang Produser saya, Juju, bikin gimmick Host minta sumbangan. Waktu itu Nico Siahaan dan Moza Pramita masing-masing pegang kotak sumbangan, dimana di depan kotak tersebut tertulis ‘Koin untuk Pritta’. Ceritanya gimmick ini dilakukan pas temanya tentang masalah Pritta Mulyasari.

Pas pegang acara Newshow di Metro TV, saya juga ngusulin gimmick antrean orang dari mulai lobi sampai pintu studio, dimana orang-orang yang sebetulnya penonton Newshow itu seolah antre buat ikutin lelang jabatan. Kebetulan episode tersebut temanya mengenai lelang jabatan yang terjadi di pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

Masih banyak gimmick lain yang pernah saya dan tim buat. Anda pun bisa menciptakan gimmick-gimmick lain yang tak kalah kreatifnya. Next, saya akan sharing lagi tentang gimmick, yang barangkali bisa menginspirasi Anda.

Salam gimmick!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun