Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Visi Guru Penggerak

3 Desember 2022   09:28 Diperbarui: 3 Desember 2022   09:30 2465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gantungkan cita-citamu setinggi langit." Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. Kita sering mendengar peribahasa tersebut sebagai ungkapan motivasi. Hal ini sering disampaikan para motivator terkenal tanah air seperti Mario Teguh, Marry Riana, Tung Desem Waringin Jati, Andrie Wongso dan lain sebagainya bahwa jika ingin sukses harus mempunyai cita-cita.

Ketika kita masih kecil sering ditanya, "Mau menjadi apa setelah dewasa?" Jawabannya pasti beragam. Ingin menjadi pilot, guru, konglomerat sukses, penyanyi terkenal, pengusaha kaya raya, presiden, direktur utama, penulis buku best seller dan lain sebagainya. Anak-anak sekerang bisa jadi menjawab ingin jadi youtuber,

Pada masa itu, sebagian besar dari kita dapat menjawab dengan percaya diri. Kita menjawab dengan bersemangat tentang profesi yang ingin kita geluti di masa depan. Padahal, kita belum tahu apakah hal itu dapat dicapai atau tidak. Itulah visi.

Visi itu bagaikan membayangkan sebuah lukisan lengkap pada kanvas yang masih kosong. Visi juga dapat diibaratkan sebagai bintang penunjuk arah yang memandu penjelajah untuk mencapai tujuannya. Visi memang belum terjadi saat ini, namun begitu kuat kita inginkan untuk terwujud di masa depan. Visi adalah representasi visual kita akan masa depan. Penggambaran visi yang jelas tentang keadaan di masa depan dapat membantu kita untuk merencanakan dan menyelaraskan upaya-upaya mewujudkannya.

Salah satu mimpi terbesar seorang guru adalah agar siswanya banyak terinspirasi dengan apa yang disampaikan saat pembelajaran baik di dalam kelas mau pun di luar keras. Lalu seberapa dahsyat mimpi sang guru tentang siswanya?

Tentu saja bila mimpi itu terwujud harapan generasi emas di tahun 2045 akan jadi nyata. Menjadi tugas guru untuk menggali mimpi anak didiknya sekaligus membimbing dan mengarahkan agar murid selamat di dunia dan bahagia di akhirat.

Mengingat pentingnya hal tersebut, guru-guru yang sedang mengikuti Pendidikan Guru Penggerak  (PGP) Angkatan 7 saat ini sedang mempelajari Modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak.

Pada modul ini peserta diajak untuk membayangkan tanggung jawab sebagai seorang guru dengan peran sebagai Guru Penggerak. Guru penggerak memiliki peran untuk mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah. Peran ini memunculkan harapan bahwa ada hal besar yang akan dicapai di masa depan.

Sebagai Guru Penggerak kelak, mempunyai peran yang akan melampaui dinding dan pintu kelas di mana dia mengajar. Oleh karena itu, Guru Penggerak perlu mengartikulasikan harapan besar mengenai dirinya, murid, rekan kerja, sekolah, dan kedigjayaan Indonesia dalam kalimat-kalimat yang sifatnya pribadi, sehingga paling tidak dapat menggerakkan hatinya, menyemangati dirinya, di tengah jatuh-bangun perjuangannya kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun