Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan tanah air. Belum sirna ingatan kita dengan kepergian Glenn Fedly, Penyanyi campursari Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia Selasa (5/5/2020), di Solo, Jawa Tengah. Penyanyi yang mempunyai nama lengkap Dionisius Prasetyo ini meninggal dalam usia 53 tahun.
Di balik ketenarannya, pelantun lagu "Stasiun Balapan" yang dirilis pada 1999 itu mengawali karirnya dari seorang pengamen. Ia merupakan seniman wong cilik yang dikagumi semua lapisan masyarakat. Tidak hanya orang dewasa tetapi juga digandrungi anak-anak muda. Bahkan anak balita.
Ternyata salah satu balita penggemar lagu-lagu Mas Didi adalah anak ragilku. Anak generasi milenial ini lahir 2011. Tetapi entah mengapa ketika belum genap dua tahun tiap hari gandrung dengan lagu-lagu campursari. Anakku sudah menjadi sobat ambyar sejak balita.
Padahal aku sendiri tidak termasuk kategori penggemar berat lagu-lagu Mas Didi. Bahkan di rumah juga tidak mengoleksi VCD campursari. Satu-satunya VCD yang ada merupakan pinjaman dari  kakak. VCD inilah yang diputar berulang-ulang hingga kusam warnanya. Kini si ragil sudah kelas 3 SD. Tetapi VCD itu masih tersimpan dengan baik karena memiliki kenangan tersendiri.
Itulah hebatnya lagu-lagu Didi Kempot. Balita yang tak paham isi syairnya bisa terbawa hanyut lagu tersebut. Lagu-lagu Didi Kempot kebanyakan berkisah tentang kesedihan, cinta, dan juga patah hati. Maka, dia mendapat julukan sebagai Godfather of Brokenheart." Lagu mellow cintanya terasa menyentuh. Ya mungkin karena masa lalu dirinya, hatinya patah dan retak karena cinta.
Didi Kempot jatuh bagun dalam meniti karir sebagai penyanyi dan musisi. Sejumlah pengalaman pahitnya membuat semakin matang dan kuat. Karirnya diawali sebagai pengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, dan Senen. Konon dari situlah nama Kempot yang menjadi nama panggungnya muncul. Kempot merupakan kependekan dari Kelompok Pengamen Trotoar.
Didi Kempot telah mengalami pasang surut dalam meniti karir di dunia hiburan. Namun di akhir hayatnya, namanya sedang melambung. Penggemarnya yang mengaku sebagai "sobat ambyar" jumlahnya tak terbilang.
Hebatnya, beberapa minggu sebelum meninggal sempat menggalang donasi untuk masyarakat yang terdampak langsung Covid-19. Acara bertajuk "Konser Amal dari Rumah" itu digelar pada Sabtu (11/4/2020) yang disiarkan langsung oleh KompasTV. Konon acara tersebut berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp7,6 miliar. Selamat jalan Mas Didi! Semoga amal amal baikmu diterima Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H