Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Problematika Penulis Pemula (3): Sulit Menjabarkan?

1 Maret 2016   17:34 Diperbarui: 1 Maret 2016   18:01 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dokumen Pribadi : Hambatan Menulis"][/caption]Ide tulisan sudah ada, judul juga sudah terbayang di depan mata. Tapi masih bingung juga? Ya, bingung apa yang mesti dilakukan dengan ide itu karena masih ‘gelap’ untuk menjabarkannya. Jika Anda mengalami kegalauan seperti itu, segera cari penyebabnya, kemudian tentukan solusinya.

Penyebab kemandegan atau sulitnya menjabarkan ide ke dalam bentuk tulisan, antara lain: 1. penulis tidak menguasai materi yang dibahas, 2. kurangnya referensi, 3. tidak jelas kerangka karangannya, dan 4. belum terbiasa membuat artikel. Dari empat penyebab tersebut, berikut penjelasan singkatnya beserta alternatif solusinya:    

Pertama, penulis tidak menguasai materi yang dibahas. Penulis kadang merasa optimis bisa membahas ide yang baru saja ditemukan. Kadang tidak mempertimbangkan apakah penulis mampu membahasnya atau tidak. Bahkan, tidak mempertimbangkan latar belakang keahlian atau pendidkan yang dimiliki penulis.

Meskipun tidak ada salahnya selama mampu. Namun bagi penulis pemula sebaiknya jangan memaksakan diri membahas permasalahan tanpa menguasai materi tersebut. Hal ini akan menyebabkan rasa frustasi yang pada gilirannya menganggap dirinya tidak mampu menulis materi apapun. Pilihlah ide bahasan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan/ keahlian Anda. Sebab, pembahasan akan lebih mengasyikan dan pada akhirnya akan menunjukkan kredibilitas penulis.

Kedua, kurang referensi. Jika masalah pertama bukan lagi kendala, bisa jadi penulis belum mampu membahas idenya. Hal ini bisa disebabkan minimnya referensi. Sekalipun latar belakang pendidikan Anda sesuai dengan ide bahasan suatu artikel, kedudukan referensi seperti buku-buku atau media lain sangatlah penting. Maka, sebelum mulai menulis persiapkan dulu referensi yang mendukung.

Ketiga, tidak jelas kerangka karangan. Kerangka karangan untuk artikel cukup ditulis garis besar dan runtutan masalah yang akan dijabarkan. Kerangka karangan atau outline tidak perlu detail cukup pokok pikirannya saja. Bagi penulis profesional outline mungkin sudah tidak diperlukan lagi, karena apa yang akan dibahas sudah ada dalam pikirannya. Tapi, bagi penulis pemula tetap diperlukan agar terhindar dari kemandegan.

Keempat, belum terbiasa membuat artikel. Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan sehingga jika tidak dibiasakan akan merasa sulit. Kesulitan yang paling banyak dikeluhkan terutama dalam hal ketepatan menyusun kata atau kalimat. Namun, sekali pun sulit jika diusahakan terus menerus akan menjadi lancar dan terbiasa menulis dengan mudah.

Jadi, jika penguasaan materi cukup, referensi mendukung, dan kerangka karangan atau kerangka berfikirnya jelas tetapi masih sulit menjabarkannya berarti Anda belum terbiasa menulis. Maka, jadikanlah kegiatan menulis itu sebagai sebuah kebiasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun