Mohon tunggu...
Oman Salman
Oman Salman Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Surel: salmannewbaru@gmail.com

Sedang belajar memahami anak dan ibunya...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Buku "Mengenang Hidup Orang Lain, Sebuah Obituari" Karya Ajip Rosidi

5 Mei 2020   08:47 Diperbarui: 5 Mei 2020   08:51 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ali Sadikin juga adalah orang yang menyelamatkan dokumen sastra yang sangat berharga milik H.B Jassin. Waktu itu H.B Jassin bingung hendak di mana menyimpan semua dokumen itu. Sebab ia tak dapat lagi menempati rumah yang disewanya. Bang Ali kemudian memanggil Ajip selaku ketua DKJ. Kemudian dibentuklah Yayasan Sastra H.B Jassin dan pemerintah DKI mengikat diri untuk memberikan subsidi buat biaya penyelenggaraannya setiap tahun. (Hal. 29).

Dalam buku ini terdapat banyak nama yang asing bagi kita namun kiprah mereka luar biasa. Satu diantaranya adalah H. Ismail Nazir.
H. Ismail Nazir adalah pengajar bahasa Indonesia di tiga universitas di Jepang sejak tahun 1936 sampai beliau meninggal dunia tahun 1982. Beliau mengajar di Osaka university of Foreign Studies atau Osaka Gaidai, Universitas Industri Kyoto, dan satu universitas swasta.

Di Osaka Gaidai beliau mengajar bahasa Indonesia, waktu itu masih bernama Melayu, selama 43 tahun. Beliau adalah orang yang mengusulkan agar istilah "Melayu" diganti dengan istilah "Indonesia" lama sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, namun baru diluluskan setelah Indonesia merdeka. (Hal.316).

Buku ini juga menceritakan tentang sosok tak dikenal lainnya namun memiliki peran besar dalam dunia sastra, terutama sastra daerah, khususnya Sastra Sunda. Ia adalah Atja.Jasa terbesar Atja adalah dalam menyusun naskah Sunda Kuno sehingga terbitlah naskah Carita Parahiyangan dan naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian.

Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian yang berasal dari tahun 1518 M yang pernah diulas oleh K.F. Holle dan dibahas dan diterjemahkan kedalam bahasa Belanda oleh C.M Pleyte, ditransliterasi lagi oleh Atja selengkapnya dan diterbitkan secara darurat distensil (1973). Kemudian diterbitkan dengan terjemahan bahasa Indonesia oleh Danasasmita (1981). 

Naskah ini menurut Atja mengandung norma-norma kehidupan yang mengatur pola tingkah laku manusia Pajajaran... yang telah mewarnai kisah sejarah Jawa Barat dalam periode pemerintahan Sri Baduga Maharaja (1482-1521 M). (Hal.373).

Ajip kita kenal sebagai sastrawan nasional yang sangat besar perhatiannya kepada sastra daerah. Beliau mendirikan yayasan Rancage yang bersifat swadaya sebagai upaya untuk melestarikan sastra daerah. Yayasan ini awalnya rutin memberikan penghargaan kepada para penulis dalam bahasa Sunda. 

Kemudian yayasan ini juga memberikan penghargaan rutin kepada para penulis sastra daerah lainnya seperti Jawa, Bali, Batak, dan lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan dan melestarikan budaya daerah. Mungkin Rancage adalah satu-satunya yayasan atau lembaga yang memberikan perhatian kepada sastra daerah sejak tahun 1993.

Tokoh-tokoh di atas hanya secuil kisah dari 50 tokoh yang ada pada buku ini. Membaca lembar demi lembar buku ini seperti sedang membaca kisah persahabatan dan pengalaman yang sarat ilmu, hikmah serta makna antara penulisnya dengan orang-orang yang dikenangnya itu. 

Mungkin hampir seluruh orang yang diceritakan oleh Ajip dalam buku ini telah tiada. Namun karya dan peran besar mereka bagi bangsa dan tanah air Indonesia tak pernah lekang oleh zaman.


Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun