Dalam kesempatan ini, izinkan penulis berbagi tentang sebuah sekolah gratis yang kebetulan penulis adalah bagian dari salah satu pengajarnya. Sekolah tersebut adalah SMA Cendekia Amal Khair YASMIN.Â
SMA Cendekia Amal Khair Yasmin merupakan sekolah gratis yang diperuntukkan bagi anak-anak musthad'afin (tidak mampu) di sekitar wilayah sekolah ini didirikan. Sekolah ini berdomisili di Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Setiap tahunnya, ada rata-rata 30-an siswa yang diterima. Mereka tidak dipungut biaya apapun selama menimba ilmu di sekolah ini.Â
Syarat utama menjadi siswa di sekolah ini adalah si anak berasal dari kalangan keluarga tidak mampu dan memiliki kemauan belajar. Dan tidak ada tes akademik atau syarat nilai minimal untuk masuk sekolah ini. Bagi para pengurus sekolah serta Yayasan, setiap anak memiliki potensinya masing-masing, memiliki keunikan dan kecerdasannya masing-masing, sehingga syarat utama masuk sekolah ini adalah ia berasal dari kalangan tidak mampu dan punya kemauan belajar.
Dalam perkembangannya, banyak pula siswa yang menimba ilmu di sekolah gratis yang telah didirikan sejak tahun 2008 ini, yang berasal dari luar Desa Babakan. Bahkan ada pula yang berasal dari luar Bogor, seperti dari Cianjur, Jakarta, sampai dari Cilacap, Jawa Tengah. Jalan-jalan Tuhan telah membawa anak-anak Bangsa dari luar daerah Bogor ini sampai ke SMA Cendekia. Ada yang kebetulan masih kerabat dengan salah satu guru, ada yang kebetulan memiliki kerabat di Desa Babakan lalu tertarik untuk belajar di sekolah ini, dan lain sebagainya. Anak-anak dari luar Bogor ini kebanyakan tinggal di pesantren "kecil" sekitar sekolah selama ia berstatus sebagai pelajar SMA Cendekia Amal Khair YASMIN. Ada pula yang mengontrak di sekitar sekolah beserta keluarganya.Â
Dalam usianya yang hampir sebelas tahun ini, SMA Cendekia Amal Khair YASMIN telah meluluskan ratusan siswa. Alhamdulillah, para lulusan ini kini telah dapat hidup mandiri bekerja di berbagai perusahaan, seperti di rumah sakit, perkantoran, di supermarket, dan ada pula yang berwirausaha. Disamping itu, ada pula yang telah menjadi sarjana dan telah bekerja, salah satunya ada yang bekerja sebagai guru di sebuah SMP Negeri di Depok, Jawa Barat. Dan masih banyak lagi. Tentunya, apa yang telah dicapai oleh para alumni sekolah ini, adalah kebahagiaan tak terhingga bagi kami para pendidik dan para pengurus yayasan Amal Khair YASMIN.Â
Guru-Guru Muda dan Yayasan yang Konsisten Membantu Pendidikan Kaum Dhu'afa
Yang menarik dari sekolah ini adalah tenaga pengajar yang sangat muda-muda. Mereka semua masih di bawah usia 37 tahun. Mereka memiliki dedikasi yang luar biasa serta kepedulian yang tinggi bagi pendidikan anak-anak tidak mampu, contohnya adalah Ajat Sudrajat. Â Ia telah mendedikasikan dirinya lebih dari sepuluh tahun untuk mengajar di sekolah ini. Kepeduliannya terhadap pendidikan telah membuatnya memutuskan untuk tidak bekerja di tempat lain meskipun kesempatan untuk itu ada, dan dengan tawaran pendapatan yang lebih besar. "Saya pernah ditawari untuk bekerja di tempat lain dan tentunya dengan gaji yang jauh lebih besar. Namun entah kenapa saya lebih memilih untuk membagikan kemampuan yang saya miliki ini untuk anak-anak tidak mampu." Ujar Ajat Sudrajat.
Sejauh yang penulis tahu, guru-guru di sekolah ini, juga para pengurus Yayasan Amal Khair YASMIN, telah mendedikasikan diri mereka untuk keberlangsungan pendidikan kaum dhu'afa, tanpa memepedulikan materi. Mereka sadar betul mereka sedang berjuang untuk kemanusiaan, dan bukan untuk mengejar materi. Bagi mereka, bekerja bukan sebagai sekadar masalah materi. Namun bekerja sekaligus beribadah dengan cara Memfasilitasi anak-anak tidak mampu agar mereka mendapatkan haknya mengenyam pendidikan. Mereka yakin jalan-jalan Tuhan akan terbentang luas bagi mereka yang selalu mau berbagi kepada sesamanya.
Yayasan Amal Khair Yasmin sendiri merupakan lembaga sosial yang konsisten menyelenggarakan dan membantu pendidikan kaum dhu'afa. Ribuan anak Bangsa telah mendapatkan banyak manfaat atas kehadiran lembaga yang luar biasa ini. Kehadiran lembaga ini telah mampu memberikan kesetaraan pendidikan, menyelamatkan anak-anak tidak mampu dari ancaman putus sekolah, dan membantu membekali masa depan mereka melalui pendidikan. Di samping itu, Amal Khair YASMIN juga melakukan pendampingan bagi banyak madrasah dan mengadakan pelatihan-pelatihan guru. semuanya gratis.
Mungkin muncul pertanyaan, dari mana dana yang dimiliki Yayasan Amal Khair Yasmin untuk mendanai berbagai program pendidikan gratis ini? Penulis sendiri pernah memiliki pertanyaan ini dan, setelah mengetahuinya, penulis mengagumi konsep pencarian dana (fund rising) dari lembaga sosial ini. Amal Khair YASMIN memiliki unit usaha yang bernama Barbeku. Barbeku ini merupakan singkatan dari Barang Bekas Berkualitas. Toko Barbeku ini menerima jual beli dan hibah aneka furniture atau elektronik bekas. Baik dari rumah tangga, eks hotel atau eks perkantoran dan lainnya. semua keuntungan dari penjualan barang bekas ini untuk membiayai program-program pendidikan gratis yang diselenggarakan yayasan. Di samping toko Barbeku, yayasan juga menerima zakat, infak, dan sodaqoh (ZIS).Â