Mohon tunggu...
Haryo Aji Nugroho
Haryo Aji Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Dunia berubah oleh pikiran tak biasa

Laki2

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Budaya Bebal

25 Juni 2014   22:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:57 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ngobrolin rusuh SARA dan konflik black-campign yang tak berujung akhirnya terpahat sebuah tanya, "...iya, dimana-mana urusannya koq konflik. Lha terus orang Indonesia ini harus bagaimana om Aji?" Susah dijawab tapi ilustrasi ini mungkin membantu. Bila ada lomba berada di seperahu bocor di tengah laut orang Indonesia adalah yang pertama karam. Karam bukan karena tenggelam perahu bocor. Melainkan tenggelam karena rame-rame tercebut laut dan ditinggal perahu bocor. Mengapa demikian? Pertama, orang Indonesia orang yang mudah lupa sejarah jadi lupa perahu mereka bocor walau berulang ada pengumuman perahu bocor. Kedua, orang Indonesia ngga betah lihat perbedaan hingga sibuk menyeragam-nyeragamkan walah tahu akan berakhir konflik. Ketiga, orang Indonesia cenderung meruntuhkan keberhasilan-monumental yang susah payah dibangun-didapat demi mengusir sekedar perbedaan. Keempat, orang Indonesia lebih suka beri perintah dari pada berbuat; kasih perintah rukun tanpa berupaya nyata rukun. Kelima, orang Indonesia memiliki mekanisme adaptasi "mengenang masa lalu sebelum tenggelam". Bila dorong-dorongan di atas perahu bocor berlanjut berujung terlanjur rame-rame tercebur laut maka sederhana yang diucap, "Piye kabare, enak jamanku To?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun