Kerumitan hidup bukan sebatas mampu menghalang ceria untuk tampil all out menawan dalam keseharian.umum namun pula rasa hampa dalam kembang senyum dan canda. Pernah merasa hampa dalam senyum kita? Saat demikian (terjadi) adalah ketika kerumitan hidup terposisikan lebih dominan dari orang di sekeliling bahkan lebih penting dari diri kita sendiri. Pernah kita bersabda bahwa "aku tidak lebih penting dari masalahku"? Sebuah petanyaan menarik adalah "bila kau tidak lebih penting dari masalahmu lalu siapa akan kau harap akan selesaikan masalahmu?" Hadapi dan selesaikan sendiri masalahmu; kalau pun ada orang lain mereka hanya membantu. Bila kau sendiri yang akan selesaikan masalahmu maka berhenti bilang dirimu tidak penting. Kau penting untuk selesaikan masalahmu. Bila dirimu penting untukmu maka sapalah dan hargailah dirimu. Tempatkan masalahmu lebih kecil dari dirimu seperti pasien di meja operasi. Gagal mengeksekusi bukanlah dosa atau kebodohan melainkan dokter yang dihargai akan tetap bersemangat membantu mengobati. Hargai dirimu lebih penting dari masalahmu. Hargai dirimu dengan menyapanya. Sapalah "haiii..." atau "assallamuallaikum" pada Tuhan dan dirimu dengan senyum ikhlas yang indah di pagi hari dalam cerminmu. Layangkan terimakasih dan salam pada Tuhan dan dirimu sendiri jelang tidur. Tradisikan demikian maka hidup akan lebih ringan dan senyum tak lagi hampa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H