Ketika artikel ini masih dalam bentuk seperempat jadi,  saya mendapat banyak sekali protes dan hujatan. Isteri dan anak anak saya juga termasuk dalam rombongan garis keras itu. Dan yang lebih "menyeramkan" adalah masuknya tokoh imajiner parodi ini  (Paijo dan Paidi) kedalam barisan mereka.
Mereka yang selama ini bersikap sinis dan skeptis terhadap pemerintah, serentak memasang wajah penuh tanya ketika selesai membaca judul tulisan ini. Namun saya tetap bersikukuh mempertahankan pendapat itu dan terus menyelesaikan naskah ini sampai tuntas.
"Aah,... Â papa mulai pikun nih...." komentar anak saya dengan tatapan kecewa.
"Apanya yang benar Om...." kata Paijo dan Paidi serentak.
"Om dibayar berapa sama mereka.....?" Teriak para tetangga dengan wajah sinis.
Dengan memasang wajah sok serius, saya mengingatkan mereka dengan janji manis para wakil rakyat saat berkampanye dulu. Dan inilah sebagian janji janji itu :
- Meningkatkan Taraf Hidup Rakyat.
- Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.
- Meningkatkan Fasilitas  Yang Dibutuhkan Rakyat.
"Coba kalian lihat kehidupan para wakil kita di DPR, begitu juga dengan fasilitasnya. Bukankah kemajuan dan peningkatannya luar biasa...?" tantang saya
Diam sejenak, mungkin mereka mencoba mencerna apa yang baru saja saya ucapkan. Akhirnya, seperti sebuah paduan suara yang terlatih, serempak mereka berteriak memprotes :
"Tapi yang meningkat itu cuma di kalangan mereka ....!!!"
"Ha..ha..ha.. itu dia...... kita kan sudah sepakat untuk mewakilkan semuanya kepada mereka. Nah sekarang mau ngomong apa lagi.... ?" jawab saya sambil tertawa.
ooOoo
Setitik Harapan dari Kota Kecil Yang Bernama SOLO