Banyak kata mutiara yang bertebaran di dunia maya. Salah satu contohnya: semuanya akan indah pada waktunya. Kami percaya kata-kata itu. Kami yakin. Kami berharap bahwa kata-kata itu tidak sekadar kata-kata pembuai mimpi kami di siang bolong. Tapi, apalah daya. Kami selalu disalahkan, disalahkan, dan disalahkan.Â
Biarkanlah kami dan izinkanlah kami menjadi pihak yang paling bersalah. Hukumlah kami dengan hukuman yang lebih berat. Tundalah honor kami selama-lamanya. Potonglah honor kami setinggi-tingginya. Pecatkan kami dari pekerjaan kami. Jika perlu, kuburkanlah kami hidup-hidup walaupun napas kami masih ada.
Terakhir, kami (baca: saya) tidak akan mengharapkan belas kasihan dari siapapun. Sudah cukup Allah SWT sebagai satu-satunya penolong kami, Insya Allah.
Terima kasih  sudah membaca tulisan ini, apapun istilahnya. Izinkan kami melanjutkan mimpi kami di siang bolong yang indah ini sampai akhirnya kami telat kerja karena terlalu asyik tidur dan bermimpi indah. Salam garing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H