Apa yang terjadi? Berkat usaha yang bersungguh-sungguh dari semua pihak (termasuk ke-50 karyawan yang berterima kasih karena mereka tidak di-PHK), setelah beberapa bulan ternyata tingkat penjualan mereka malah melebihi 12.500 pcs per hari, dan akhirnya malah “terpaksa” merekrut lagi karyawan baru untuk memenuhi permintaan pasar. Happy ending story deh...
Keuntungan perusahaan jelas bertambah, para karyawan pun gembira karena mereka mendapat bonus tahunan yang lebih besar dan karena mereka merasa “dilindungi” oleh perusahaan dari kemungkinan PHK (apalagi ada beberapa saudara, anak, keponakan mereka yang mendapat pekerjaan di perusahaan). Wah indah ya, ceritanya? (tapi ini true story lho, tenan...).
Bayangkan bahwa loyalitas mereka kepada perusahaan akan bertambah. Bayangkan bahwa motivasi kerja mereka bertambah. Dan bayangkan bahwa ketika di waktu yang akan datang Pak Boss mengajak mereka untuk meningkatkan lagi produktivitas kerja, mereka akan menyambut dengan bersemangat karena mereka tahu bahwa mereka pun akan kebagian manfaatnya. Dan bayangkan bahwa di antara sekian orang yang berterima kasih tadi sebagiannya mendoakan yang baik-baik untuk Pak Boss... Indah sekali kalau hidup kita begini ya, didoakan hal yang baik oleh banyak orang...
So, masihkah Om dan Tante Boss keukeuh berpendapat bahwa peningkatan produktivitas = PHK karyawan? Pasti nggak ya... Be smart... be smart... Pasti bisa kalau ada niat mah, Om dan Tante Boss orang yang smart kok..., iya ‘kan?
Sekian dulu dari Om-G. Have a nice Monday...
(Om-G: RSK&Ergonomi Terapan, 15 Juni 2015, 19).
[Kompasiana.com/Om-G]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H