Sejarah Badminton Indonesia pada periode kepengurusan PBSI Agung Firman Sampurna kembali mencatatkan sejarah.
Tapi, sejarah buruk!
Awal tahun 2024 ini sudah melewati dua turnamen besar yakni Malaysia Open Super 1000 yang berlangsung pada 9-14 Januari 2024, dan India Open Super 750 yang berlangsung pada 16-21 Januari 2024. Pada kedua turnamen tersebut Indonesia GAGAL meraih gelar.
Pada turnamen Malaysia Open Indonesia gagal meraih gelar satu pun, jangkan gelar juara bahkan tanpa wakil dibabak perempat final. Sangat menyedihkan ditahun lalu saja pada turnamen yang sama Indonesia masih mampu meraih satu gelar juara melalui ganda Putra Fajar Alvian/M. Rian Ardianto.
Sementara pada turnamen India Open Super 750 wakil-wakil Indonesia hanya mampu bertahan hingga babak perempat final, tidak ada satu wakil pun yang mampu menembus semi-final apalagi meraih gelar juara. Tunggal putra Anthony Ginting dan ganda putra Fajar Alvia/M. Rian Ardianto yang menjadi wakil Indonesia di babak perempat final tidak mampu menundukan lawannya untuk merebut tiket semi-final.
Semakin jelas terlihat penurunannya bukan?
Sebuah cerita awal tahun yang suram bagi perjalanan badminton Indonesia. Sampai kapan cerita kelam ini akan berakhir? Mengingat poin rance to Olympic Paris terus berlanjut wakil-wakil Negara lain kian melaju kencang, sementara wakil-wakil Negara kita kian stagnan. Sebuah peringatan keras bagi seluruh atlet dan jajaran pengurus untuk segera berbenah.
Pada pekan ini akan berlangsung Indonesia Master Super 500 pada 23-28 Januari 2024. Akankah Indonesia sebagai tuan rumah mampu untuk meraih gelar di rumah sendiri?
Ya, semoga saja dengan dukungan supporter Indonesia yang biasanya selalu memadati Istora mampu mendongrak semangat dan performa atlet-atlet kita. Indonesia Master tahun 2023 lalu Indonesia mampu meraih dua gelar juara melalui tunggal putra Jonathan Christie dan pasangan ganda putra Lep Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Semoga pada Indonesia Master edisi 2024 ini bisa meraih lebih banyak lagi gelar.