Beberapa pekan lalu jagat maya dihebohkan dengan berita seorang Perempuan yang terlihat akan membuang bayi di stasiun kreta api, beruntung petugas keamanan segera mencegahnya dan mencoba menenangkan perempuan yang ternyata ibu dari bayi tersebut.
Banyak yang berkomentar bahwa perempuan tersebut menderita baby blues. Lalu apa itu baby blues?
Baby blues adalah perasaan sedih yang dialami perempuan dalam beberapa hari setelah melahirkan. Sebagian besar baby blues dialami dua hingga tiga hari setelah melahirkan.
Sebenarnya baby blues adalah hal yang biasa terjadi pada ibu setelah melahirkan dan akan hilang dengan sendirinya. 60-80% pengidap baby blues biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Namun, syndrome baby blues akan menjadi masalah kesehatan mental apabila tetap muncul hingga lebih dari dua minggu.
Untuk bisa meminimalisir dampak buruk dari baby blues maka Anda perlu mengenal syndrome baby blues atau gejala baby blues yang terjadi pada ibu setelah melahirkan. Berikut adalah syndrome baby blues yang terjadi pada ibu setelah melahirkan:
- Mudah Menangis Tanpa Alasan
Syndrome baby blues yang paling sering terjadi adalah Ibu sering menangis tanpa alasan yang jelas. Ibu pengidap baby blues biasanya menangis secara tiba-tiba dan mencemaskan sesuatu hal secara berlebihan.
- Mudah Lelah
Syndrome baby blues selanjutnya adalah Ibu mudah merasakan lelah seperti tak memiliki tenaga. Biasanya hal ini dampak dari proses melahirkan yang menguras banyak tenaga dan jam tidur yang tidak menentu.
- Mudah Tersinggung dan Marah
Syndrome baby blues yang paling mudah terlihat adalah mudah tersinggung dan marah. Pengindap baby blues akan mudah tersinggung dengan perkataan orang lain meskipun maksud perkataan orang tersebut baik. Hal tersebut juga membuat Ibu jadi mudah marah ketika bayinya menangis.
- Mood Swings
Perubahan suasana hati biasanya juga dialami oleh pengidap baby blues yang biasanya muncul pada minggu pertama setelah melahirkan. Pengidap baby blues merasakan suatu waktu ia sangat senang mengurus dan merawat bayinya yang baru lahir, namun tak lama kemudian merasa lelah dan tidak sanggup mengurus bayinya.
- Nafsu Makan Menurun
Ibu yang baru melahirkan biasanya akan mengalami peningkatan nafsu makan, terlebih ASI eksklusif yang diberikan pada bayinya akan membuat Ibu jadi mudah lapar. Tetapi, pengidap baby blues mengalami hal yang sebaliknya, selera makannya cenderung menurun dan malas untuk makan.
Selain perlu mengenali syndrome baby blues, untuk meminimalisir dampak buruk dari baby blues juga perlu mengenali apa sebenarnya yang menyebabkan munculnya syndrome baby blues. Berikut adalah penyebab dari baby blues:
- Perubahan Hormon
Baby blues salah satunya dipicu oleh perubahan hormon pada Ibu setelah melahirkan. Ibu mengalami kadar perubahan hormon yang cukup signifikan. Selama periode ini, hormon progesterone dan estrogen mengalami penurunan yang drastis. Hal tersebut memicu perubahan suasana hati, kelelahan dan perasaan tertekan.
- Riwayat Gangguan Kesehatan Mental
Pemicu lainnya dari baby blues adalah riwayat kesehatan mental si Ibu yang baru melahirkan. Perempuan yang memiliki Riwayat gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, atau bipolar lebih beresiko mengalami baby blues.
- Kurang Istirahat
Pola tidur tidak teratur pada bayi baru lahir seringkali mengharuskan Ibu untuk terbangun tengah malam, tentu saja hal ini berdampak langsung pada pengurangan waktu tidur Ibu. Kehilangan waktu tidur bersamaan dengan mengurus bayi, dapat membuat Ibu merasa kelelahan yang pada akhirnya dapat memicu syndrome baby blues.
Itulah penyebab dan syndrome baby blues yang perlu diketahui tidak hanya oleh perempuan sebagai Calon Ibu tetapi juga laki-laki sebagai calon Ayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H