Pernahkah Anda merasa bersalah ketika Anda beristirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan Anda?
Jika iya mungkin Anda sedang mengalami gejala productivity anxiety.
Apa itu productivity anxiety?
Pada dasarnya productivity anxiety adalah salah satu jenis kecemasan dimana muncul perasaan tidak pernah cukup dalam melakukan suatu pekerjaan. Anda tidak pernah merasa cukup dengan pencapaian Anda dan selalu berpikir seharusnya masih banyak hal yang bisa Anda kerjakan.
Productivity anxiety menurut saya dapat berawal dari susunan to-do list yang semula disusun untuk menyusun skala prioritas, berubah menjadi to-do list yang kaku sehingga kita tidak lagi menikmati setiap apa yang kita kerjakan.
Sebuah penelitian dari Prodoscore menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas berlebihan lebih sering terjadi ketika bekerja Work Form Anywhere dan hal ini yang menyebabkan kelelahan juga depresi.
Productivity anxiety berbahaya bagi kesehatan mental dan juga kesehatan fisik. Oleh karena itu Anda perlu mengenali gejalanya, berikut 5 gejala dari Productivity anxiety:
- Tidak pernah merasa cukup
Orang yang mengalami productivity anxiety biasanya tidak pernah merasa cukup atas apa yang sudah mereka kerjakan. Mereka terus menuntut dirinya sendiri untuk mengerjakan lebih dari apa yang sudah mereka kerjakan.
Mereka merasa selalu harus disibukan dengan mengerjakan berbagai hal dan sangat kritis terhadap seberapa efisien dalam mengerjakan sesuatu. Mereka yang mengalami productivity anxiety umumnya tidak pernah meluangkan waktu untuk merenungkan dan merayakan apa yang sudah mereka capai.
- Sulit meluangkan waktu untuk istirahat
Meluangkan waktu untuk beristirahat ditengah rutinitas dan kesibukan merupakan suatu hal yang penting untuk memulihkan kembali kondisi fisik dan psikis. Tetapi, orang yang mengalami productivity anxiety selalu merasa membuang waktu berharganya jika mereka beristirahat dan malu karena merasa tidak produktif.