Mohon tunggu...
Olsen Pramana
Olsen Pramana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

ada saatnya untuk berubah untuk masa depan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Ada Apa dengan Kakao?

13 Desember 2020   17:12 Diperbarui: 13 Desember 2020   17:14 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada apa dengan kakao.? Kali ini saya akan membahas tentang potensi dan tantangan tanaman kakao di Indonesia...

Potensi yang pertama dimana tanaman kakao paling banyak dibudidayakan. Tanaman kakao merupakan tanaman perkebunan yang termasuk sebagai tanaman unggulan di pulau Sulawesi, dimana pada tahun 2018 total produksi kakao Sulawesi sekitar 349.280 ton atau mencapai 58% dari jumlah total produksi kakao nasional sebesar 593.833. Hal ini menjadikan tanaman kakao sebagai potensi di Sulawesi untuk bisa dikembangkan lebih baik lagi atau setidaknya para petani muda kedepannya dapat mempertahankan potensi tersebut.

Potensi yang kedua yaitu peluang ekpor Indonesia ke tiga di dunia. Tanaman kakao di Indonesia merupakan komoditas unggulan sebagai tanaman penyegar dan menjadi salah satu dari 15 komoditas ekspor tanaman perkebunan Indonesia. Hal ini yang selalu menjadikan tanaman kakao sebagai pengekspor biji kakao ke 3 di dunia dimana Pantai Gading dan Ghana menempati posisi 1 dan 2. Tetapi pada tahun 2019 produksi kakao Indonesia menurun sehingga menempati posisi ke 6 dunia.

Penyebab turunnya ekspor biji kakao adalah karena kurangnya pengetahuan para petani dalam memproduksi biji kakao yang baik terutama dalam proses fermentasi biji kakao dan lamanya waktu fermentasi yang membuat petani tidak sabaran sehingga hal tersebut menyebabkan produksi biji kakao dari petani tidak terfermentasi dengan sempurna (Slaty). Biji kakao yang tidak terfermentasi dengan baik akan menurunkan citarasa dan aroma biji kakao.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Potensi yang ketiga yaitu tentang pengolahan produk kakao dari Nibs hasil fermentasi yang baik hingga Nibs kakao yang telah diolah secara primer yang telah jadi produk bubuk coklak dan coklat batang. Salah satu Fakultas Pertanian di Universitas swasta di Jawa Tengah mempelajari tentang pengolahan hasil pertanian perkebunan. Salah satu hasil perkebunan yang diolah yaitu buah kakao.

Buah kakao awalnya akan dilakukan pengolahan primer yang nantinya hasil pengolahan primer tersebut menghasilkan biji kakao (Nibs) dengan citarasa dan aroma khas kakao. Hasil olahan primer kakao (Nibs) kami gunakan sebagai butiran pelengkap pada kue Brownies dimana Nibs tersebut akan menambah aroma coklat pada kakao dan penambahan coklat batang pada kue Brownies akan menambah rasa khas coklat.

Coklat batang sendiri dapat dibuat beberapa komposisi dari 45% coklat + milk hingga coklat yang murni 100%, komposisi yang dibuat dapat menarik para konsumen untuk mencicipi coklat dengan beberapa pilihan yang tentunya masing-masing komposisi tersebut memliki perbedaan rasa dari manis milk hingga ke rasa Dark coklat.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun