Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Â Pada masa ini seorang remaja akan mengalami berbagai perubahan baik secara fisik maupun mental. Pada masa transisi ini emosional mereka pun masih belum stabil. Ketidakstabilan ini menyebabkan para remaja cenderung lebih mengalami kegelisahan dibanding pada perkembangan usia lainnya. Padahal, masa ini menjadi masa yang penting karena setiap remaja bisa dikatakan sedang mencari jadinya. Dalam proses mencari jadi diri, remaja akan melakukan banyak hal agar mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar tentang keberadaan dirinya. Hak tersebut membuat remaja berperilaku sesuai apa yang mereka ingin dan terkadang seenaknya sendiri.
Sebagian remaja dengan bebas mengekspresikan diri mereka baik dengan hal positif maupun dengan hal negatif, namun tidak sedikit dari mereka yang merasa malu atau minder untuk mengekspresikan diri mereka. Keadaan ini sering disebut dengan kata insecure. Kata Insecure menjadi kata yang tidak asing lagi di kalangan remaja, insecure ini sendiri adalah perasaan gelisah, cemas dan tidak percaya diri yang menyebabkan seorang remaja ragu untuk mengekspresikan diri mereka sendiri.
Hal yang membuat para remaja insecure biasanya mengenai penampilan fisik.Seperti yang kita tahu penampilan fisik merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh para remaja saat ini. Hal itu membuat para remaja ingin terlihat menonjol dari segi penampilan dibanding dengan remaja lainnya.Â
Namun itu justru membuat para remaja menjadi seakan-akan berlomba-lomba dan menimbulkan kesenjangan sehingga sebagian remaja merasa minder. Apalagi zaman sekarang orang-orang lebih memperhatikan seseorang dengan wajah cantik atau tampan atau yang lebih dikenal dengan sebutan good looking. Hal tersebut tentunya akan membuat remaja yang tidak pernah mendapat perhatian dari orang sekitar merasa insecure.Â
Terkadang insecure ini juga membuat seorang remaja kehilangan kesempatan untuk lebih mengembangkan dirinya. Selain itu ada beberapa dampak lain dari insecure diantaranya muncul perasaan paranoid yang berlebih, kurang bahagia, mudah stres, tidak mau keluar dari zona nyaman dan cenderung akan memisahkan diri dari lingkungan sekitar. Hal tersebut jika terus-menerus akan berdampak pada kondisi mental remaja. Apalagi jika rasa insecure dibarengi dengan celaan-celaan atau  bully an dari orang-orang sekitar.Â
Kondisi insecure ini menjadi fenomena di sebagian kalangan remaja. Insecure pada masa remaja disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor Pada remaja diantaranya ekspektasi yang terlalu tinggi akan diri sendiri sehingga ketika diri tidak sesuai dengan ekspektasi maka akan timbul rasa kecewa. Pergaulan yang tidak sehat dan bertemu dengan teman atau orang-orang yang mudah meremehkan orang. Selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan merasa tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Merasa takut akan penolakan dan penilaian negatif dari orang lain terhadap dirinya sehingga tidak pernah berani mencoba suatu hal. Faktor-faktor tersebut yang membuat remaja mengalami kegelisahan dan kehilangan rasa percaya diri. Â
Namun insecure ini dapat dicegah dengan berbagai cara, salah satunya adalah menyayangi diri sendiri. Hal itu dirasa mampu mencegah insecure karena ketika kita menyayangi diri sendiri, kita akan menerima apapun kondisi diri , menerima dengan lapang segala kekurangan. Selain itu, berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hal itu dikarenakan setiap orang pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal itu dibuktikan dengan masih adanya orang-orang yang tidak mengutamakan atau mempermasalahkan kecantikan dan ketampanan. Â
Hal lain untuk mencegah insecure adalah jauhi mereka yang membuat insecure, karena ketika kita terus berdekatan dengan sumber insecure kita akan terus-menerus membandingkan kekurangan dalam diri kita dengan kelebihan mereka. Selain itu jauhi juga orang-orang yang mudah menjatuhkan orang lain. Â Selanjutnya minta saran dan dukungan kepada orang-orang terdekat yang mau memberikan motivasi dan masukan untuk diri. Serta mengevaluasi diri sendiri. Dengan menerapkan cara tersebut rasa insecure akan berkurang secara perlahan. Â
Oleh : Ranindhea Nafis dan Dara PuspaÂ
Politeknik Negeri Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H