Beberapa hari ini anak saya yang paling kecil tidak enak badan atau meriang. Usianya baru 10 tahun. Menurut dokter ia sakit demam biasa namun jika masih berlarut diindikasi kena gejala tipes. Nafsu makannya dratis menurun. Saya menjadi tidak focus dalam menyelesaikan pekerjaan. Biasanya di pagi hari demamnya turun namun ketika malam demamnya tinggi. Sudah 3 hari lamanya seperti ini.
Untuk menaikkan nafsu makannya dan membujuknya untuk minum obat saya hampir kehabisan cara. Biasanya ia sangat doyan makan junk food namun sejak sore kemarin makanan junk food juga sudah tidak mau ia makan lagi. Saya sudah katakana ke dokter untuk meminta obat agar nafsu makannya meningkat.
Satu hal yang saya perhatikan, ketika ia sakit ia cenderung hanya mencari nonton TV. Jadi sejak pagi ia bangun hingga sore hari, ia hanya tiduran saja di ruang tengah untuk menyaksikan tayangan televisi. Sebenarnya saya khawatir karena di ruang tengah itu kadang juga banyak nyamuk walau sudah disemprot dengan baygon. Namun, mau bagaimana lagi karena moodnya senang ketika sakit hanya dengan menonton TV. Eyangnya yang saya minta tolong untuk menemani setiap saat.
Nah, ketika malam hari ini setelah magrib lebih tepatnya saya pasti menyuruh anak saya untuk masuk ke kamar karena untuk beristirahat dan tidur. Hal ini sulit sekali membujuknya karena alasan tetap ingin menonton TV. Saya memang sengaja tidak meletakkan TV di kamar tidur karena bagi saya kamar tidur adalah waktu untuk istirahat dan bercerita dengan akrab bersama keluarga tanpa gangguan TV dan lainnya.
Adik saya yang datang menjenguk ternyata menunjukkan handphone yang dapat menonton handphone dari layar handphone. Akhirnya dia membujuk anak saya untuk masuk ke kamar tidur dengan iming-iming bisa nonton TV melalui handphonenya. Singkat cerita anak saya menurut juga dan tidak ngambek untuk masuk dalam kamar.
Handphone adik saya ini adalah Polytron prime 7S yang katanya baru dibeli belum sampai sebulan. Prime 7S menurutnya beda dari smartphone lainnya karena bisa nonton TV sepuasnya dan fitur belanja token dll. Warna handphone putih dengan glass body emngunakan frame metal dan kaca. Kesannya mewah dan mahal serta punya memori dan Ram berposesor tinggi.
Diatas kasur, anak saya exited untuk menonton TV tanpa melepaskan handphone dalam genggamannya. Saya melihat saja dan cukup terbantu sekal. Senang juga sih ketika sakit keinginannya untuk nonton TV baru bisa saya penuhi. Anak saya meminta jika ia sembuh beberapa hari kedepan ia minta dibelikan handphone ini. Karena agar ia tetap semangat akhirnya saya katakana saja iya.
Nah akhirnya saya beli handphone Prime 7S ini. Keunngulannya banyak, dari segi kamera Prime 7S dilengkapi dengan rear camera 16-megapixel yang didukung oleh fitur ISOCELL dengan Dual-Tone Flash yang mampu menghasilkan foto terbaik dengan warna natural meskipun saat berada di area yang minim cahaya. Sedangkan Phase Detection Auto-Focus Technology (PDAF) dapat menangkap target yang bergerak dengan cepat dan akurat dalam kurang dari 0,3 detik.
Untuk fitu nonton TV tadi, PRIME 7S menggunakan sistem operasi FIRA OS yaitu sebuah sistem operasi Android yang secara eksklusif diciptakan untuk POLYTRON sehingga pengguna dapat merasakan desain antarmuka yang intuitif dan fitur yang terintegrasi untuk meningkatkan produktifitas pengguna smartphone.
Fitur FIRA TV memungkinkan pengguna untuk dapat menikmati layanan video streaming 24 jam non-stop dari channel berita, olahraga, film, dan lainnya. Tak hanya itu, tersedia pula FIRA Store yang memudahkan pengguna untuk membeli token listrik, pulsa elektrik, dan game voucher hanya dengan menggunakan smartphone POLYTRON. Dan kedepannya fitur-fitur tersebut akan terus bertambah hingga semua kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan mudah hanya dalam 1 genggaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H