Bertolak belakang dengan artikel aku sebelumnya yang mengangkat sisi positif dari game online (khususnya audition ayodance), kali ini aku ingin melihat dari sisi yang berbeda.
Mungkin inilah alasan yang baik untuk mengarahkan anak/cucu Anda, bahkan untuk mengingatkan diri Anda sendiri untuk tidak bermain game online secara berlebihan. Ada sisi positif yang kita peroleh, tetapi juga ada sisi negatif yang harus kita waspadai. Bukan hanya game online, semua hal pasti begitu bukan. Tinggal bagaimana kita menyingkapinya dengan bijaksana.
Buat whiteswans & us3rkenziro: happy reading. Tentang Slang (ayodance) dan Pengaruh Negatifnya [caption id="attachment_240564" align="alignleft" width="131" caption="Logo ayodance pink version"][/caption] Slang (bukan Slank grup band), menurut Wikipedia adalah ragam bahasa tidak resmi, dan tidak baku yang sifatnya musiman, dipakai oleh kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern, dengan maksud agar yang bukan anggota kelompok tidak mengerti. Sekilas nggak ada jeleknya kok memakai slang. Tetapi taukah Anda dari 10 slang, ada satu slang yang menurut saya sangat tidak pantas. Saya paparkan 11 slang di game online ayodance ini dan kemudian Anda dapat menilai sendiri yang mana yang tidak pantas tersebut:
audi --> audition --> sebutan untuk game online ini. hy --> hi/hai --> sapaan hai kk --> kata ganti/sapaan untuk pemain cowok cc --> kata ganti/sapaan untuk pemain cewek rede --> ready --> tolong klik "ready" agar permainan bisa dimulai kik/kick --> tolong keluarin pemain yang dimaksud, mis: kick lv 10 = tolong keluarin pemain dengan lv 10 tsb dari room ini copo --> cupu --> belum fasih/baru belajar/ masih nggak keren ccd/cacad --> cacat --> penghinaan atas diri sendiri/orang lain atas ketidakmampuan mengikuti serangkaian gerakan yang seharusnya dilakukan dalam game ini dewa --> pujian/sindiran atas kehebatan seorang pemain yang sangat luar biasa dalam melakukan serangkaian gerakan yang sulit mv/mf --> maaf --> permintaan maaf (biasanya kepada couple) karena ga bisa melakukan serangkaian gerakan untuk memperoleh tambahan poin nc/nz/naiz/nice --> pujian atas gerakan yang bagus/ pujian atas kemampuan untuk melakukan serangkaian gerakan
Satu slang yang saya maksud adalah "ccd" atau "cacad". Mungkin saya yang terlalu sensi atau memang itu bener-bener nggak pantas, nggak suka banget deh dengan kata itu dan maksudnya. Tentang Narsisme [caption id="attachment_240565" align="alignleft" width="150" caption="Narisisme pic (googling)"][/caption] Teteup, definisi dari Wikipedia dulu. Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Seseorang yang narsis biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat, namun apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain. Dari bermain game online ini bisa muncul narsisme? Yap. Meskipun hanya di dalam game, narsisme itu sangat menyebalkan. Ada orang yang saking narsisnya nggak mau mempedulikan pendapat orang lain, mengeluarkan orang lain begitu dari permainan saja tanpa alasan yang jelas, mengeluarkan kata-kata yang menyakiti orang lain. Walaupun dalam dunia maya, kata-kata (chat) dan tindakan-tindakan itu kan bukan berarti tidak dapat melukai orang lain. [caption id="attachment_240575" align="aligncenter" width="105" caption="narsisme di game online? apa di dunia nyata juga?"][/caption] Mungkin memang benar kalau dinamika sosial yang terjadi di dalam game, hanya menggambarkan apa yang sebenarnya juga terjadi di dunia nyata, bahkan hanya sebagian kecilnya. Akibat dari kenarsisan di dunia nyata mungkin akan sekejam atau bahkan lebih kejam daripada yang terjadi di dunia maya, Lantas, apakah main game dapat menumbuhkan narsisme pada diri seseorang? Mungkinkah? Eksklusifisme [caption id="attachment_240578" align="alignleft" width="150" caption="Only Us = Eksklusifisme ?"][/caption] Berhubung di Wikipedia berbahasa Indonesia tidak ada definisinya, jadi saya pakai dan terjemahbebaskan dari Wikipedia berbahasa Inggris. Ekslusifisme adalah: praktek dari menjadi eksklusif, ditandai dengan mentalitas mengabaikan pendapat/ide dari orang lain, atau praktek membentuk komunitas dengan tidak memasukkan orang-orang dengan sifat tertentu. (terjemahan bebas dari the practice of being exclusive; mentality characterized by the disregard for opinions and ideas other than one's own, or the practice of organizing entities into groups by excluding those entities which possess certain traits) Pada permainan game online audition ayodance, memang sih terasa juga kita membangun eksklusifisme. Rasanya kalau main dengan orang yang rese, yang nggak sepaham, yang nggak sabaran, yang ngomongnya ga sopan; risih juga. Jadi mendingan bermain dengan orang-orang pilihan kita, sehingga kita merasa nyaman. [caption id="attachment_240584" align="aligncenter" width="173" caption="Room ini cuma-kita-yang-boleh = eksklusifisme?"][/caption] Bahkan kadang sering hanya bermain berdua saja dalam satu room, dan pake password. Hahaha... bukannya menganggap yang lain pengganggu juga sih, tapi memang pada kenyataannya keberadaan yang lain itu membawa atmosfer permainan yang ga enak. Loh loh. Jadi, yap... memang ada eksklusifisme yang terbangun. Emosi Negatif [caption id="attachment_240592" align="alignleft" width="127" caption="Emosi Negatif"][/caption] Sering banget muncul emosi negatif saat bermain game online. Well, apa saja emosi negatif itu? Bisa marah, cemas, depresi, sedih, rasa takut yang berlebihan, merasa tidak mampu, cemburu (hahaha... ayo ngaku yang sering cemburu) -- mungkin emosi negatif yang timbul sebanyak emosi positif yaitu rasa bahagia yang kita dapatkan ya. Walaupun hanya dalam game, tetapi perasaan itu nyata loh, misalnya: rasa marah dan sedih waktu kita dikeluarkan dari room (sensi daaaah), rasa depresi dan merasa tidak mampu mainin beat yang cepet, rasa cemas dan takut berlebihan mungkin nggak ada yaaaa, kalau rasa cemburu: ada sih yang ngaku merasa cemburu karena aku mengusahakan calon couple aku ikut bermain bersama (lucu dan konyol, tetapi perasaan itu memang ada, well... sebenarnya aku juga merasa sedikit nggak enak waktu itu). [caption id="attachment_240596" align="alignleft" width="108" caption="tergantung kita"][/caption] Apapun yang ada di dunia ini, game online atau apapun pasti ada sisi positif dan negatifnya, tergantung dari cara kita menyingkapi saja bukan? Selama masih bisa happy dan nggak merugikan orang lain, boleh dong kita tetap bermain? Pilihan itu ada pada kita, ingin bermain atau tidak. Menggunakan slang yang menurut kita nggak baik atau tidak? Memupuk narsisme dan eksklusifisme atau tidak? Ingin bermain untuk merasa happy atau malah menimbulkan emosi yang negatif? The choice is absolutely yours!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H