Mohon tunggu...
OLV Love
OLV Love Mohon Tunggu... -

Sedang bersemayam di http://ekonomgila.blogspot.com/, teutep KOMENsiana sejati!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Game Online Itu Ga Baik? Ga Juga...

19 Agustus 2010   07:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya dedikasikan tulisan ini untuk teman saya dengan nick whiteswan :) Pendapat pada awalnya tentang game online Saya memang keranjingan main game, sejak jaman SMA waktu saya baru mengenal komputer. Tetapi untuk game online, ada antipati di pikiran saya bahwa yang bermain game online itu adalah: 1. cowok 2. orang yang boros banget, masa main game aja pake bayar segala, padahal ada game lain (offline) yang ga usah bayar 3. akan menjadi pecandu game online dan pecandu warnet (pecandu akses internet) 4. ga punya aktifitas yang lebih menarik (kok suka menjadi autis sih?) Awalnya mencoba game online Dimulai dari 2 bulan yang lalu, saat hujan dan tempat berteduh yang terdekat adalah sebuah game online center (semacam warnet yang diutamakan untuk pemain game online, bisa saja kita browsing di sini, tapi rata-rata orang di di sini bermain game online). Berhubung saya cuma pernah main ayodance, krn diajak nemenin adek saya sekali, ya sudah saya main saja daripada kebasahan. Hihihi... Apa itu ayodance? [caption id="attachment_230687" align="alignleft" width="138" caption="Game online AYODANCE"][/caption] Saya googling dulu untuk mencari definisi yang tepat, hehehe...

"Audition AyoDance adalah online game musik Casual yang sangat mudah dimainkan oleh semua umur,"

begitulah saya kutip dari http://www.ayodance.com/, situs yang sama untuk mengakses game online ini. Secara awam, kita bisa lihat dari tampilan website dan jenis permainannya bahwa target market-nya adalah anak-anak usia sekolah, dan tentu saja saya sebenarnya agak malu untuk mengaku keranjingan game online ini, karena saya tidak termasuk target market yang utama. Mungkin usia saya memang sudah ga pantes ya untuk mainin ini? Atas desakan adik saya (12 tahun) untuk bermain bersama, akhirnya saya pergi juga ke GAME ONLINE CENTER dengan berat hati. Malu... tapi berhubung sudah janji mau gimana lagi. Saya ikut paket 3 jam, ternyata kemampuan saya bermain jauuuuuh banget di bawah adek saya dan teman-teman sebayanya. Karena masih penasaran, kenapa sih mereka lebih pinter dari saya, besoknya saya main lagi. Setiap kali online, ada saja ketemu dengan orang-orang yang menyebalkan dan menyenangkan. Rasanya kalau sudah ketemu yang klop itu, seneng banget rasanya. Permainannya kayak apa? [caption id="attachment_231339" align="alignleft" width="198" caption="set-up"][/caption] Sekilas saja ya, saya ga mau promosi sih. Hihihi... Seperti biasa kita buka suatu aplikasi online (anggaplah kayak buka FB), pertama log-in dan entry password. Lalau kita pilih server dan room. Setelah masuk ke room, mulai deh kita set-up musik, kostum, arena dance yang dipilih (pantai, sekolah, dsb), invite orang-orang yang masih seliweran untuk join, lalu tiap orang klik READY (setelah diberi aba-aba "rede" oleh DJ). Seperti gambar disamping kira-kira kondisi pas set-up. [caption id="attachment_231344" align="alignright" width="133" caption="saatnya bermain"][/caption] Setelah set-up, loading kan sebelum mulai main. Nah selanjutnya yah tinggal main dengan mencet keyboard (umumny panah atas bawah kiri kanan dan space), dari awal lagu sampai akhir lagu. Ketepatan pemencetan akan jadi basis scoring. Di akhir pertandingan pemenang dan partisipan akan memperoleh DEN dan EXP. DEN seperti mata uang gitu, bisa digunakan untuk membeli kostum, sedangkan EXP untuk menambah progress kenaikan level. Game online itu ga baik? Ga juga... Nah, ini dia yang bikin saya semangat. Namanya game online, yang bikin jadi menarik adalah kita nggak bermain sendiri tetapi juga bersama-sama dengan orang yang entah di mana dia. Walaupun ga kasat mata (bukan berarti juga dia arwah penasaran loh), yaaa... anggap saja ini sebagai pembelaan diri kaum marginal. [caption id="attachment_231698" align="alignleft" width="150" caption="berteman"][/caption] Dengan bermain game online, kita happy main game tapi ga autis. Ga seperti kalau main game sendiri, main game online bikin kita tetap bisa berinteraksi, bisa lewat chat di sela-sela permainan, saling memberi semangat biar nggak menyerah, belajar membesarkan hati orang lain, berbagi pengalaman (pengalaman sering di-kick --> sering dikeluarkan dari room oleh DJ room tersebut), dan interaksi sosial lainnya. Saya baru mendapatkan seorang teman karena bermain game ini, di saat kita nggak online kita sms-an, berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari. Sebenarnya sama saya kan seperti kita menulis di Kompasiana, lalu kita ketemu dengan kompasianer lain yang kita rasa klop dan terserah kita mau dilanjutkan hubungannya di dunia nyata atau nggak. Hanya bedanya di Kompasiana kita berinteraksi umumnya tentang artikel-artikel yang kita tulis, dan di game online kita berinteraksi tentang game tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun