Mohon tunggu...
OLV Love
OLV Love Mohon Tunggu... -

Sedang bersemayam di http://ekonomgila.blogspot.com/, teutep KOMENsiana sejati!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fokus

12 Agustus 2010   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yakin bahwa kita bisa multi-tasking? Selama gua mencoba untuk bisa multi-tasking, pada akhirnya tanpa gua sadari gua akan memilih satu saja untuk dikerjakan. Paling memungkinkan multi-tasking dalam mendengar sambil menulis, kalau yang ditulis adalah apa yang didengar nggak terlalu susah kali ya, tapi kalau yang ditulis berbeda dengan yang didengar? Masih bisa sih. Tingkat yang lebih sulit: menulis sambil mendengarkan dan menanggapi? Well, gua menemukan di bagian menanggapi seringkali gua berhenti menulis!

Multi-tasking ataupun nggak, gua rasa semuanya bertujuan sama, yaitu: supaya kita bekerja lebih efektif. Sayangnya, efektif belum tentu berarti efisien. Kita memanfaatkan waktu untuk mengerjakan dua hal sekaligus, tetapi keduanya berantakan, ga ada gunanya juga. Untuk dapat efisien (untuk mencapai tujuan), yang paling memungkinkan adalah kita fokus pada tujuan itu dan hal-hal yang dapat kita lakukan agar tujuan itu tercapai.

Tentu saja ide untuk fokus ini nggak tiba-tiba muncul di pikiran saya, tetapi merupakan akumulasi dan kombinasi dari berbagai sumber dan pengalaman yang mengendap cukup lama di bawah sadar saya.
1. Dengan fokus, kita sendiri tau apa yang seharusnya dicapai, kita punya track yang jelas, lebih mudah juga untuk merencanakan dan melakukan step-by step yang penting untuk kita lakukan.
2. Dengan fokus, lebih mudah untuk mengklasifikasikan hal-hal yang bermanfaat untuk pencapaian tujuan kita, dan yang nggak.
3. Dengan fokus, kita bisa aja melakukan multi-tasking (bekerja efektif) tetapi kita tahu bahwa kita nggak membuat keduanya berantakan.
4. Dengan fokus kita punya kekuatan pikiran untuk menyemangati diri kita mencapai tujuan yang kita tetapkan.
5. Dengan fokus kita dapat menyusun skala prioritas.

Tetapi, untuk orang yang moody (ya seperti saya), adakalanya susah untuk fokus di saat nggak mood. Maka:
1. Buatlah atmosfir itu: minta semangat dari orang-orang yang dapat diharapkan, mendiskusikan/membicarakan hal tersebut pada orang yang capable.
2. Menuliskan permasalahannya. Dengan demikian fokus kita nggak teralih, tetapi kita akan berusaha menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Lakukan apa yang ingin kita lakukan, setelah itu ingatkan diri untuk fokus kembali. Jangan terhanyut berlama-lama dengan hal yang tidak membantu meraih tujuan kita, cukup dilakukan untuk refreshing aja.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun