Pustaka dan Kepustakaan

Pustaka
Pustaka berasal dari Bahasa Batak, artinya: kitab atau buku.
Kepustakaan berarti bahan bacaan atau daftar bacaan.
Perpustaan berarti tempat buku-buku disimpan dan disediakan untuk dibaca.

Guna Kepustakaan
1. Untuk mengetahui dan memahami uraian/pandangan/pendapat/teori/metode.
2. Untuk mencatat, mengutip, dan menyadur.
3. Untuk menjadi bahan verifikasi dan analisa.

Selain penulis buku, dalam proses kelahiran buku juga ditangani oleh:
1. Penyunting: orang yang menuliskan kata pendahuluan
2. Editor: orang yang memeriksa dan memperbaiki naskah sebelum diterbitkan
3. Redaktur: orang yang menyusun karangan dari beberapa penulis

Mengutip dan Menyadur
Mengutip artinya mengambil tulisan orang lain, yang huruf kata-kata dan bunyinya sama dan dipindahkan ke dalam karangan si penulis. Harus diberi ‘tanda kutip’ (quotation mark)
Menyadur berarti ‘melapis’ atau ‘menyepuh’, artinya mengubah cerita sehingga menjadi cerita lain (tetapi pokok-pokoknya sama).

Kwotasi dan Referensi
Kwotasi (quotation), lebih kita kenal dengan kutipan, adalah hasil dari mengutip. Kwotasi selayaknya dilengkapi dengan referensi.
Referensi berasal dari bahasa Belanda: referen, yang artinya: menunjuk kepada.
Ada 2 macam cara untuk memberi referensi:
1. mencantumkan nama sumber, tahun, dan halaman di dalam kurung pada akhir kalimat kutipan
2. Catatan Kaki (footnote)

Catatan kaki
1. Penulisan langsung di bawah halaman yang sama dengan kutipan tersebut berada
2. ibid, singkatan dari ibidiem, maksudnya referensi yang sama (seperti yang sudah disebutkan pada catatan kaki sebelumnya), tetapi halaman yang berbeda. Misalnya: ibid hlm. 50, artinya dapat dilihat di buku yang sama halaman 50.
3. op cit, singkatan dari opera citato, maksudnya: dan seterusnya. Misalnya: op cit hlm. 100, artinya referensi berasal dari halaman 100 dan seterusnya.
4. loccit, singkatan dari loco citato, maksudnya: juga lihat pada buku yang disebut pada halaman sebelumnya.

Disadur dari berbagai sumber