Lebih baik bergaul karib dengan orang idiot baik hati
daripada dengan orang jenius yang memasang ranjau
Aku lebih merindukan bersenang-senang hingga menjadi bodoh
daripada terus memikirkan bagaimana bertahan hidup
dengan mematikan kehidupan lain
Lebih baik mati seorang diri
daripada mengajak yang lain mati bersama
Aku lebih mempercayai orang tak bernyawa daripada orang hidup
karena ku tahu...
mereka tak punya kesempatan lagi menghancurkan kepercayaanku
Ini bukan tentang kekecewaanku terhadap manusia
Betapa ironisnya bila sesama manusia
saling menyalahkan...
menuduh...
padahal dirinya sendiri juga manusia
Jika kau mencari ketenangan,
aku lebih suka pergi ke tempat pemakaman
Di situlah taman yang sebenarnya..
Banyak bunga warna-warni
Rumput hijau tumbuh subur
Namun di sini..
Di pemakaman sunyi
tak ada kehidupan
hanya gelap..
damai..
Tak ada lagi suara degup jantung berdebar
bunyinya nyaring memecahkan pikiran
Tak ada lagi suara nafas terengah-engah
berlari mencari sesuatu
yang akhirnya tak berguna lagi..
Aku hanya diam...
Menyaksikan yang hidup menggerogoti yang mati
Kelak aku tak akan meminta seseorang membuatkanku...
sebuah tempat berbaring
Itu terlalu mudah bagiku
Aku lebih suka meminta seseorang membantuku untuk tetap hidup...
karena aku ini sangat lelah..
Berjalan terseok-seok nyaris mati
Sangatlah sulit permintaanku itu
tak seorangpun dapat melakukannya
Setiap orang berjuang untuk hidupnya sendiri
Yang menang adalah yang hidup
Yang sekarat adalah yang kalah
Semasa hidup mengerjakan sesuatu sebaik mungkin
Hanya kematianlah yang kusebut
beristirahat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H