Mohon tunggu...
Olivia Fauziah Zulkhairy
Olivia Fauziah Zulkhairy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki hobi membaca dan bermain game online

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Tabuik yang Ada di Pariaman

22 April 2024   19:29 Diperbarui: 22 April 2024   19:42 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi tabuik merupakan tradisi tahunan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang ada di Minangkabau tepatnya di daerah Pariaman, Sumatra Barat. Yang memperingati tragedi Karbala dan wafatnya Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad Saw. Tradisi ini telah berlangsung sejak abad ke-19 dan ini merupakan perpaduan budaya Islam, Hindu, dan Budha. Tradisi ini diperingati setiap tanggal 10 Muharram menurut penanggalan hijriyah. Tabuik berlangsung selama 10 hari, dimulai pada tanggal 1 Muharram dan puncaknya pada tanggal 10 Muharram. Tradisi tabuik yang ada di Pariaman terdiri dua macam, yaitu Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Tabuik pasa berada di sisi selatan dari sungai yang membelah kota Pariaman hingga ke tepian wilayah pasa. Sedangkan tabuik subarang bersal dari daerah subarang, yaitu wilayah di sisi utara dari Sungai atau daerah yang disebut dengan kampung jawa-jawa. Tradisi selalu disaksikan oleh puluhan ribu orang pengunjung, termasuk turis asing yang membuatnya menjadi acara besar yang ditunggu-tunggu.

Berikut beberapa kegiatan utama dalam Tabuik:
1 .Pengambilan Tanah
Pada tanggal 1 Muharram, dilakukan ritual pengammbilan tanah di Padang Karbala Simangenjuruak untuk melambangkan kesucian tanah tempat gugirnya Imam Husain. Selanjutnya Menebang Pisang, yang dimana kegiatan ritual ini melambangkan penebangan pohon pisang yang dilakukan oleh Sayidina Ali sebelum pergi ke Karbala. Kemudian upacara Maatam, ini merupakan acara sebagai upacara duka cita yang diwarnai dengan lantuanan ayat suci Al-quran, pukulan rebana, dan tangisan para masyarakat.
2 .Mengarak Jari-jari
Mengarak replika jari Imam Husain yang melambangkan liman rukun islam.
3 .Mengarak Sorban
Mengarak sorban Imam Husain yang melambangkan kesucian dan kehormatan.
4 .Tabuik Naik Pangkat
Ritual menaikkan replika Imam Husain ke singgasana, melambangkan kenaikan derajat beliau di akhirat
5 .Hoyak Tabuik
Upacara puncak tabuik dimana para Masyarakat saling menyiram air sam lumpur, melambangkan rasa duka dan penyatuan.
6 .Membuang Tabuik ke Laut
Tabuik diarak ke Pantai secara Bersama sama dan beriringan kemudian dilarungkan ke laut, melambangkan kembalinya Imam Husain kepada Allah SWT.
Tradisi selalu disaksikan oleh puluhan ribu orang pengunjung,termasuk turis asing yang membuatnya menjadi acara besar yang ditunggu-tunggu.

Acara tabuik memiliki nilai-nilai budaya luhur diantaranya:
•Religiusitas: Dengan tradisi ini dapat mendorong seseorang untuk memperkuat keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.

•Kebersamaan: mencerminkan solidaritas dan Kerjasama antara masyarakat dalam menjaga dan merayakan warisan budaya leluhur, sehingga memunumbuhkan rasa persatuan dan gotong royong.

•Penghargaan terhadap sejarah: Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan terhadap sejarah islam dan tragedi Karbala.

•Toleransi: Tradisi ini dapat diikuti oleh masyarakat dari berbagai agama dan suku, tanpa melihat perbedaan apapun memunjukan sikap toleransi dan saling menghormati. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun