Parung, Bogor 28/02/2019 -- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK yang biasanya dilaksanakan pada awal bulan april mengalami perubahan jadwal menjadi dimulai pada akhir maret
Pelaksanaan  Ujian Nasional 2019 atau yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan UN ini sudah semakin dekat. Ujian Nasional yang diikuti oleh siswa dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) ini menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2013 bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan.Â
Ujian nasional sebagai salah satu alat evaluasi belajar siswa yang digunakan untuk mengatur tingkat ketercapaian kompetensi siswa yang ditinjau dari beberapa mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran.Â
Dalam pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2019 ini yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret untuk tingkat SMK dan tanggal 1 April untuk tingkat SMA ini ternyata sempat mengalami perubahan jadwal dikarenakan jadwal awal yang berbenturan dengan Pemilihan Umum Presiden 2019.Â
Adanya perubahan jadwal tersebut tidak memengaruhi pihak sekolah dalam persiapan pelaksanaan UNBK. Persiapan yang sudah disiapkan dari jauh hari dan juga pengalaman pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada tahun-tahun sebelumnya dijadikan tolak ukur dalam pelaksanaan tahun ini.Â
"Sepertinya sekolah ini siap, karena tahun kemarin sudah UNBK dan kita sudah 2 tahun jadi tidak kaget lagi. Dari anak-anak sendiri tidak ada keluhan tentang itu dan sudah terbiasa karena kita semesteran itu juga pakai komputer, seperti ujian semester," ujar Salmiah, selaku guru BK.Â
Namun, prasarana seperti jumlah komputer sebagai penunjang utama terselenggaranya ujian ini masih belum memadai. Jumlah komputer yang ada masih belum cukup untuk digunakan oleh seluruh siswa yang berjumlah 324 anak, sehingga untuk memenuhi kekurangan tersebut digunakan sistem per sesi.Â
Selain itu solusi lain yang digunakan oleh SMA Negeri 1 Parung adalah meminta siswa yang memiliki laptop untuk membawa laptopnya yang digunakan sebagai tambahan prasarana UNBK. Nantinya, laptop siswa tersebut akan digunakan oleh siswa itu sendiri.
"Kalau prasarana kayak komputernya kita memang ada kekurangan dari jumlah siswa. Kekurangan itu kita meminta bantuan siswa yang punya laptop untuk tolong bawa dan nanti dia pakai laptop dia sendiri bukan dipinjamkan," tambahnya.
Menurut Ibu Salmiah, kendala lainya terdapat pada servernya. Namun, untuk pencegahan seperti konsleting listrik SMA Negeri 1 Parung sudah menyiapkan Genset sebagai bentuk antisipasi terjadinya masalah listrik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H