Mohon tunggu...
unknown
unknown Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Orangtua Mengetahui Kebutuhan Gizi Balita

3 September 2022   07:06 Diperbarui: 3 September 2022   10:51 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (02/09/2022) -- Di negara berkembang anak-anak umur 0--5 tahun merupakan golongan yang paling rawan terhadap gizi. Anak-anak biasanya menderita bermacam-macam infeksi serta berada dalam status gizi rendah. Anak usia 12-23 bulan merupakan anak yang masuk dalam kategori usia 6--24 bulan dimana kelompok umur tersebut merupakan saat periode pertumbuhan kritis dan kegagalan tumbuh (growth failure) mulai terlihat. Status gizi anak dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu asupan makanan yang kurang dan penyakit infeksi. Asupan energi yang kurang dapat menyebabkan ketidakseimbangan negatif akibatnya berat badan lebih rendah dari normal atau ideal.

(Dokpri)
(Dokpri)

Pengambilan data didapat pada saat imunisasi di tiap-tiap posyandu. Untuk jenis perhitungannya diambil dari tinggi badan dan berat badan di sekitar kelurahan lamper tengah dengan responden sekitar 60 balita. Umur Balita yang mengikuti imunisasi sekitar 9-59 bulan. Data yang didapat kemudian diolah untuk menjadi suatu diagram pie yang berisikan berapa persen yang gemuk, normal, dan kurus. Dalam pengolahannya data tersebut menggunakan IMT.

IMT merupakan perhitungan yang didapatkan dari membagi berat badan (dalam kilogram) dengan ukuran tinggi badan (dalam meter). Nilai IMT, merupakan salah satu acuan untuk melihat posisi berat badan Anda. Dari hasil data dibawah, dapat mengetahui bahwa sekitar 65% mengalami kurang gizi.

(Dokpri)
(Dokpri)

Booklet ini membahas mengenai status gizi balita yang sedang mengalami masa pertumbuhan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, pengaruh status gizi balita terhadap kesehatan, membahas mengenai IMT, faktor yang mempengaruhi IMT, penyebab balita mengalami gizi buruk, gejala awal anak kurang gizi, dan terakhir pegobatan anak untuk kurang gizi.  Dalam terlaksananya program ini, diharapkan dengan booklet ini dapat dibaca dan dipahami serta memberikan informasi kepada masyarakat mengenai status gizi dan imunisasi BIAN sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan status gizi anak.

Penulis : Septian Luthfia Sanni/Informatika/Fakultas Sains dan Budaya

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Martini, M.Kes. dan drh. Siti Susanti, Ph,D.

Lokasi : Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah

#KKNTematikUNDIPxUNICEF

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun