Oliviabanati_IAINKudus
Sejak awal kehidupan, manusia sudah bisa mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dengan perananya masing-masing. Tuhan menciptakan makhluk hidup dalam bentuk yang berbeda-beda. Manusia adalah makhluk Tuhan yang ditakdirkan memiliki fisik dan psikologis yang lemah, dengan latar belakang ini, Tuhan memberikan akal yang bisa digunakan manusia untuk menanggulangi kelemahanya. Lalu bagaimana dengan manusia yang tidak dapat menggunakan akal pikirnya dengan semesestinya?
Sebagai makhluk yang telah diberikan kelebihan dibanding makhluk lain. Manusia harus mempertanggung-jawabkan segala perbuatanya di dunia, termasuk menjaga kelestarian alam ini. Bisakah kita menghitung berapa banyak makhluk hidup yang telah tuhan ciptakan?. Spesiasi merupakan proses dimana satu spesies menjadi dua spesies yang terpisah secara produktif. Pembentukan spesies memungkinkan terjadi karena adanya perkawinan secara acak, dan pemisahan habitat secara geografis. Keragaman spesies di bumi merupakan bentuk evolusi. Pembentukan-pembentukan spesies baru bukan berarti menghilangkan kekuatan tuhan, melainkan melihat bagaimana tuhan menciptakan mekanisme spesies dalam bentuk yang lebih beragam.
John Ray dalam karyanya Historia Plantarum menyatakan "tidak peduli variasi apa yang terjadi pada individu atau spesies, jika mereka muncul dari biji tanaman yang sama, mereka adalah variasi yang disengaja". Ray berusaha mendefinisikan spesies tumbuhan yang berkembang dalam batas-batas variasinya. Teori evolusi Darwin sebelum buku On the origin of species by through of natural section muncul, mengatakan bahwa spesies diproduksi dengan cepat jika kondisi sesuai, dan kemudian pada tahun 1920 lahirlah ilmu genetika yang berfokus pada sifat-sifat populasi dan cara sifat dipertahankan untuk memahami evolusi spesies.Â
Peran manusia dalam mempengaruhi mekanisme spesiasi semakin penting dalam era modern ini. Aktivitas manusia seperti perubahan lingkungan, perdagangan global, dan intervensi dalam ekosistem alami dapat mempercepat atau memutuskan mekanisme spesiasi. Manusia sebagai pemegang kekuasaan di Bumi memiliki dampak signifikan terhadap mekanisme spesiasi.Â
Dalam beberapa kasus, manusia melakukan intervensi langsung dalam ekosistem alami, misalnya melalui pemeliharaan hewan peliharaan atau penangkapan hewan liar. Manusia juga dapat mengkawinkan entok dengan bebek dan menghasilkan spesies baru yaitu bebek serati atau bebek tongki, dengan alasan untuk menghasilkan bebek pedaging dengan relative pertumbuhan waktu yang singkat. Di alam hewan-hewan tersebut melakukan perkawinan antar spesies seperti pada keledai yang kawin dengan kuda akan menghasilkan keturunan Mule atau bagal yang sifatnya mandul atau tidak dapat menghasilkan keturunan. Mekanisme Hibridisasi sebagai isolasi pasca zigotik disebabkan karena terjadinya perbedaan komposisi genetik yang berbeda dengan kedua induknya, jika komposisi genetik sudah berbeda dibawah 90% maka memungkinkan adanya pembentukan spesies baru. Hal ini menunjukan bukti perkembangan spesies dapat dipengaruhi oleh alam dan manusia.
Agama-agama di seluruh dunia memiliki pandangan unik terkait tanggung jawab manusia terhadap alam dan makhluk hidup di dalamnya. Agama-agama sering menekankan pentingnya menjaga alam dan lingkungan sebagai amanah dari Tuhan. Manusia memiliki tanggung jawab moral untuk memelihara keindahan alam dan menghormati keberadaan setiap makhluk hidup. Ketika manusia melakukan perubahan lingkungan yang merusak ekosistem, dapat mempercepat mekanisme spesiasi. Pengenalan spesies asing yang dapat mengganggu ekosistem alami dan mengarah pada spesiasi dapat bertentangan dengan nilai-nilai agama yang mengedepankan keseimbangan.
Pandangan agama sering menekankan pentingnya hidup dalam harmoni dengan alam. Hal ini mencakup tanggung jawab manusia untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menghormati keberadaan setiap makhluk hidup. Dalam konteks mekanisme. Pentingnya spesies berasal dari signifikansinya dalam sistematika yang merupakan ilmu yang diandalkan oleh semua cabang biologi.
Kesimpulan
Tuhan menciptakan alam dengan berbagai spesies merupakan suatu bukti kekuasaan terhadap pembentukan mekanisme spesiasi. Manusia sebagai makhluk yang berakal diamanahkan untuk menjaga keseimbangan alam dan memiliki kendali dalam penentuan pecepatan atau pemutusan mekanisme spesiasi.
Referensi