Mohon tunggu...
Olivia
Olivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori attachment yang dikemukakan oleh mary ainsworth dan John bowlby

18 Januari 2025   11:39 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:39 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Teori attachment yang dikembangkan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby berfokus pada hubungan emosional yang berkembang antara anak dan pengasuh utama (biasanya ibu) serta pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan emosional anak.

John Bowlby adalah pionir dalam mengembangkan teori attachment. Ia berpendapat bahwa attachment (ikatan emosional) adalah aspek penting dari perkembangan manusia yang berfungsi untuk menjaga kedekatan antara anak dan pengasuhnya sebagai bentuk perlindungan dan keselamatan. Bowlby menyarankan bahwa attachment berkembang melalui pengalaman interaksi dengan pengasuh dan bahwa anak yang memiliki hubungan aman dengan pengasuhnya cenderung berkembang dengan baik secara emosional dan sosial.

Mary Ainsworth melanjutkan penelitian Bowlby dan memperkenalkan konsep yang lebih spesifik mengenai gaya attachment melalui penelitiannya yang terkenal, "Strange Situation." Ainsworth mengidentifikasi tiga jenis utama gaya attachment pada anak-anak, yaitu:

Attachment Aman (Secure attachment): Anak merasa aman dan nyaman ketika berada dekat dengan pengasuhnya. Mereka cenderung mengeksplorasi lingkungan ketika pengasuh ada, dan mencari kenyamanan pengasuh saat merasa terancam atau cemas.

Attachment Cemas-Ambivalen (Anxious-Ambivalent attachment): Anak sangat terikat pada pengasuhnya dan sering merasa cemas bahkan ketika pengasuh ada. Anak dengan attachment ini sering menunjukkan perilaku clingy dan kesulitan mengeksplorasi lingkungan, serta kesulitan saat berpisah atau bersatu kembali dengan pengasuh.

Attachment Menghindar (Avoidant attachment): Anak cenderung menghindari atau tidak terlalu menunjukkan ketergantungan pada pengasuhnya. Mereka cenderung tidak terlalu terpengaruh ketika pengasuh pergi atau kembali, dan lebih memilih untuk mengandalkan diri mereka sendiri.

Ainsworth juga menambahkan bahwa attachment yang aman memiliki dampak positif pada perkembangan emosi dan sosial anak, sedangkan gaya attachment yang tidak aman (seperti cemas-ambivalen dan menghindar) bisa berhubungan dengan kesulitan emosional dan interpersonal di masa depan.

Teori Attachment (Ikatan Emosional) dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth untuk menjelaskan hubungan emosional antara anak dan pengasuhnya. Berikut ringkasan teorinya:

Teori Dasar
1. *Kebutuhan akan keamanan dan perlindungan*: Anak membutuhkan keamanan dan perlindungan dari pengasuhnya.
2. *Pengembangan ikatan emosional*: Ikatan emosional antara anak dan pengasuh terbentuk melalui interaksi dan responsifitas.
3. *Pengaruh ikatan emosional terhadap perkembangan*: Ikatan emosional mempengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak.

Fase Perkembangan Ikatan Emosional (Bowlby)
1. *Fase Pra-Attachment (0-2 bulan)*: Anak mulai mengenali pengasuhnya.
2. *Fase Attachment Awal (2-6 bulan)*: Anak mulai menunjukkan preferensi terhadap pengasuhnya.
3. *Fase Attachment Kuat (6 bulan-2 tahun)*: Anak mengembangkan ikatan emosional yang kuat dengan pengasuhnya.
4. *Fase Integrasi (2-5 tahun)*: Anak mengembangkan kemampuan untuk memisahkan diri dari pengasuhnya.

Tipe Ikatan Emosional (Ainsworth)
1. *Tipe A (Aman)*: Anak merasa aman dan nyaman dengan pengasuhnya.
2. *Tipe B (Tidak Aman-Ambivalen)*: Anak merasa tidak aman dan ragu-ragu dengan pengasuhnya.
3. *Tipe C (Tidak Aman-Takut)*: Anak merasa takut dan tidak percaya diri dengan pengasuhnya.
4. *Tipe D (Tidak Aman-Tak Terorganisir)*: Anak tidak dapat mengembangkan ikatan emosional yang stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun