Â
Munas bersama yang digagas tim transisi untuk mengurai dualisme dan kisruh Partai Golkar, agenda utama sebenarnya adalah memunculkan figur alternatif yang bisa diterima kedua belah pihak. Nama-nama yang mengemuka adalah Airlangga Hartarto  dan Hutomo Mandala Putra.
Nama Airlangga Hartarto muncul saat Munas Golkar Bali akan tetapi mundur sebagai caketum sebelum pemilihan dilaksanakan. Karena menurut Airlangga Munas Bali tidak sehat dan tidak demokratis. Dari mulai tatib telah didesain dan dikondisikan sedemikian rupa oleh ARB beserta bala kurawanya.
Gaung nama Hutomo Mandala Putra (HMP) yang dikenal dengan nama panggilan Tommy Soeharto putra bungsu Soeharto The Smiling General, akhir tahun 2015 santer disebut-sebut sebagai figur alternatif yang diyakini dapat mempersatukan Partai Golkar. Dukungan terhadap Tommy-pun mengalir dari berbagai daerah dan kalangan muda Golkar.
Tommy Soeharto sebagai manusia mempunyai pengalaman hidup yang paripurna. Seabrek pengalamannya tidak ada satupun kader Partai Golkar yang bisa menandingi. Mulai dari aktivitas politik, kehidupan di istana negara berinteraksi dengan para pembantu presiden, mengikuti bapaknya blusukan secara incognito, blusukan bersama petani dengan Klompencapirnya, pengalaman yang identik dengan kehidupan hedonis di dunia hiburan bersama gadis-gadis kalangan jetset, pengalaman sebagai pembalap, pengalaman bisnis bahkan pengalaman kelam hidup di Nusakambangan berinteraksi dengan penjahat-penjahat kelas kakap-pun pernah ia jalani.
Munculnya dukungan kader dari bawah terhadap Tommy Soeharto membuat ARB kecut dan mengkeret nyalinya. Jika Munas bersama dilaksanakan dan hanya melawan Agung Laksono atau Airlangga yang tidak mempunyai dukungan grass root barangkali ARB masih memiliki rasa percaya diri. Akan tetapi melawan Tommy Soeharto waduh nanti dulu. Mendingan ngeyel dengan segala aturan dan dukungan yang bisa dikondisikan. Daripada harus head to head dengan Tommy Soeharto.
Membayangkan, sepertinya dunia perpolitikan nasional akan semakin menarik jika Tommy Soeharto memimpin Golkar. Partai Golkar akan semakin meriah diwarnai wajah-wajah baru yang muncul sebagai simpatisan. Dari mulai kalangan berwajah sangar ex-nusakambangan hingga gadis-gadis muda kinyis-kinyis berpenampilan seksi.
Wahai para kader Golkar di seluruh Indonesia! Tunggu apalagi? Desak dan dorong Munas bersama. Lebih cepat lebih baek. Jangan sia-siakan hadirnya sang Satria Piningit HUTOMO MANDALA PUTRA SOEHARTO.
Sekarang atau tidak sama sekali!!!
Â
Â