Mohon tunggu...
Olivia Armasi
Olivia Armasi Mohon Tunggu... Mengurus Rumah Tangga -

Peduli politik itu peduli terhadap sesama..... Nulis itu sulit, merangkai kata itu susah.... Mantan pelajar yang sedang belajar membaca, belajar komentar & belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik

2 adalah Peace & Victory

6 Juni 2014   04:59 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan hidup manusia adalah DAMAI & BAHAGIA. Ir. H. Joko Widodo dan H. Drs. M. Jusuf Kalla, mereka adalah tokoh pemimpin yang tidak saja sangat populer akan tetapi keduanya adalah pemimpin yang bisa menjadi suri tauladan bagi kita bangsa Indonesia. TULUS, BERANI & TEGAS,  keteladanan mereka dalam mengemban amanah akan jabatannya telah menorehkan sejarah membuat rakyatnya damai dan bahagia.

Jusuf Kalla

Penyelesaian Konflik Poso, Aceh yang bertahun-tahun dilakukan Pemerintah dengan pendekatan militer tak pernah berhasil. Konflik Poso, JK yang out of the box saat itu Menkokesra dengan keberaniannya memasuki kota Poso yang masih mencekam dilanda konflik untuk melakukan perundingan damai. Sementara Jendral SBY saat itu Menkopolhukam justru tidak mempunyai keberanian dan memilih kembali ke Jakarta (disini) (disini). Konflik Aceh semua orang tahu apa yang diperbuat JK sementara SBY tinggal menuai hasilnya (disini). Cerita sukses diplomasi & negosiasi ala JK untuk menjaga keutuhan NKRI adalah fakta sejarah.

Jokowi

Solo terkenal dengan masyarakatnya yang sumbu pendek. DKI Jakarta adalah miniatur Indonesia. Segala macam suku bangsa ada di Jakarta. Pada masa orde baru daerah tersebut selalu dipimpin oleh militer aktif karena dianggap daerah rawan dan perlu pendekatan keamanan.

Jokowi dengan aksi nyatanya, membuka mata kita bahwa tidak benar pendekatan ala militer akan membawa hasil yang happy ending. Keberhasilan di Solo dan Menggeser pemukiman liar di waduk & bantaran sungai di Jakarta bukan suatu hal yang mudah. Terbukti beberapa kali Jenderal yang menjadi gubernurpun tidak mampu menyelesaikannya. Pada masa lalu kita sering disuguhi berita dimedia, kekerasan Satpol PP menggusur diringi teriakan dan tangis warganya. Lain dengan Jokowi. Dalam waktu 1,5 tahun merubah wajah Jakarta menjadi lebih manusiawi tanpa insiden apapun. Perlu ketegasan, ketulusan serta solusi untuk merealisasikannya. Tegas dan berani, karena yang dihadapi adalah preman-preman yang berpuluh-puluh tahun telah menguasai lahan tersebut. Dan sudah menjadi rahasia umum eksistensi mereka dibekingi aparat serta pejabat. Dibutuhkan ketulusan untuk tidak populer, dimusuhi banyak orang yang mempunyai kepentingan bahkan mungkin kawannya sendiri. Konsistensi Jokowi membuahkan hasil yang luar biasa, membuat kota semakin indah dan warga yang digusurpun bahagia (disini).

Jokowi JK & Ekonomi

Bidang ekonomi, merekapun membuktikan kemampuannya.  Foke sang mantan gubernur sempat menyangsikan kemampuan Jokowi. Bahkan mengatakan DKI akan bangkrut dipimpin Jokowi pada kenyataanya justru sebaliknya (disini). Prestasi menaikkan APBD DKI dari 40 T menjadi 70 T adalah hal yang fantastis & sangat patut diapresiasi. Jokowi menjawab & membungkam tudingan dengan kerja nyata di lapangan. Inisiatif Jokowi kerjasama antar provinsi (disini) dan ide Dirjen Pajak menjadi lembaga tersendiri dibawah Presiden adalah sebuah ide yang brilian & genuine (disini). Kita sudah bisa berandai-andai, pasokan pangan dari daerah surplus ke minus dapat meminimalisir impor. Pendapatan negara dari sektor Pajak yang selama ini bocor akan maksimal karena diawasi langsung oleh Presiden dan APBN pun akan meningkat. Kolaborasi JKW-JK dengan Jknomicnya (disini), Indonesia yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja menjadi sebuah keniscayaan.

Jokowi-JK dan asing

Tidak cukup sampai disitu itu. Kepiawaian mereka dalam berdiplomasipun diakui dunia. Seperti diplomasi ala JK terhadap Singapura, Malaysia & perusahaan asing (disini). Ketegasan serta keberanian Jokowi menolak bantuan Amerika Serikat karena tidak mau didikte asing (disini). Membuat negara lain menjadi segan bukan takut. Bandingkan dengan capres sebelah yang justru memohon-mohon dukungan Amerika bahkan menjanjikan akan memberikan hak/perlakuan istimewa untuk mengangkangi negaranya sendiri (disini) .

1401975598506169301
1401975598506169301

Dan kini, Ir. H. Joko Widodo dan H. Drs. M. Jusuf Kalla mereka bersatu, bersama untuk Indonesia. Apalagi yang disangsikan dari keduanya. Mereka telah membuktikan karakter, kemampuan dan kualitasnya yang mendunia. Indonesia membutuhkan mereka bersama TNI yang kuat agar negara lain lebih segan. Sesuai tugas & fungsinya masing-masing,  TNI “HARUS” dibarak. Kita tidak sedang berperang, kita sedang membangun. Tentara berada didepan hanya akan menakut-nakuti rakyatnya. Problem mendasar bangsa ini adalah keadilan & pemerataan pembangunan bukan separatisme. Jangan sia-siakan kesempatan Pilpres 2014. Memilih karena mantan  tentara yang gagah & ganteng tapi belum teruji adalah coba-coba.  Apalagi mengingat koalisi tenda besar yang dibangun sangat rentan intrik & konflik. Hashim dengan PKS (disini) dan Hashim dengan ARB (disini), bukan tidak mungkin justru hanya akan mendatangkan PRAHARA dikemudian hari.

Belajar dari fakta dan Sejarah bahwa JKW-JK lah yang kita butuhkan saat ini. Hanya kedengkian & kebencian yang tidak mau mengakui prestasi serta keteladanan mereka. Padahal Tuhan dengan cara-Nya telah memberikan tanda-tanda. Hanya ada 2 pilihan, mana yang TERBAIK dari yang BAIK untuk kita.

Jangan Golput! 9 Juli 2014…. COBLOS Nomer 2 untuk Kedamaian (Peace) dan Kemenangan (Victory) Indonesia Raya.

Salam INDONESIA HEBAT!

Sumber foto : merpatiputih.lk.ipb.ac.id, indonesiakuhebat.wordprress.com, photobucket.com, koleksi sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun