Bumi merupakan tempat bagi seluruh makhluk hidup di dunia, termasuk manusia yang menempatinya. Namun, seiring berjalannya waktu, dampak pemanasan global semakin nyata. Pemanasan global, sering juga disebut global warming, adalah proses peningkatan suhu permukaan bumi relatif terhadap atmosfer, lautan, dan daratan.
Peningkatan suhu global akan menyebabkan perubahan seperti peningkatan permukaan air laut, kejadian cuaca ekstrem, perubahan iklim, dan sebagainya. Perubahan global lainnya mencakup dampak terhadap ketahanan pangan, kelangkaan air, dan berbagai spesies satwa liar. Beberapa permasalahan yang mempengaruhi siswa mencakup waktu terjadinya perubahan global dan variabilitas perubahan dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Hal ini memicu perdebatan politik dan publik mengenai tindakan apa yang harus diambil untuk mencegah atau beradaptasi terhadap perubahan iklim. Sebagian besar pemerintah global telah mendukung dan menerapkan Protokol Kyoto untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemanasan global bisa terjadi karena penggunaan transportasi, teknologi, bahan fosil, dan sebagainya. Proses ini mengakibatkan peningkatan jumlah gas di atmosfer, sebagian besar karbon dioksida (CO2) melalui proses yang dikenal dengan "efek rumah kaca."
Apa itu rumah kaca?
Efek rumah kaca, sering dikenal sebagai "efek kaca," adalah pernyataan yang sangat kuat mengenai pemanasan global. Disebut "efek kaca" karena suhu tubuh meningkat akibat naiknya udara panas di atmosfer tubuh. Tata cara kerjanya mirip dengan gua yang berfungsi memantau keadaan suhu tanaman di dalamnya. Adanya pantulan sinar matahari oleh benda-benda yang terhalang oleh dinding kaca membuat udara panas tidak dapat keluar (efek rumah kaca). Peningkatan suhu dalam rumah kaca terjadi.
Apa yang menjadi penyebab pemanasan global?
Efek rumah kaca bisa ada di atas permukaan bumi. Hal ini dapat terjadi karena sekitar 25% energi harian yang masuk ke dalam tubuh diserap oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% dikeluarkan oleh tubuh, 45% diserap oleh permukaan tubuh, dan 5% sisanya diserap oleh permukaan tubuh lagi. Setelah diserap, energi seluler akan kembali ke tubuh sebagai energi awan dan permukaan tubuh. Namun energi yang terkandung di dalamnya dapat dimusnahkan oleh karbon dioksida dan gas lain yang terdapat di atmosfer bumi. Melimpahnya CO2 di atmosfer merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global.
CO2 diperlukan dan akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Namun, ketika gas rumah kaca dan ketinggian meningkat, jumlah CO2 di atmosfer menurun. Faktor pemanasan global lainnya termasuk emisi gas industri, emisi gas rumah kaca dari bahan bangunan, dan emisi gas rumah kaca dari sampah plastik.
Seperti apa dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global?
Sudah diketahui secara luas bahwa pemanasan global akan meningkatkan permukaan air laut. Akibat perubahan iklim global, kenaikan permukaan air laut dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap ekosistem dan lingkungan sekitar kita.
Contoh dampak pemanasan global yang pertama adalah meningkatnya permukaan air laut dan permukaan laut. Hal ini akan menyebabkan permukaan laut menjadi lebih kering dan mengubah sebagian besar daratan yang berpenghuni menjadi daratan yang kering.
Contoh lain dari dampak pemanasan global adalah kelembaban tinggi, panen yang terganggu, penguapan karang, kepunahan banyak spesies, dan bahkan penipisan lapisan ozon di atmosfer.