Di sebuah desa kecil yang dikelilingi pegunungan hijau, tinggallah seorang gadis bernama Laras. Sejak kecil, Laras memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap tari. Ia selalu menari dengan penuh semangat, mengikuti alunan musik apa pun yang ia dengar.
Suatu hari, Laras bertemu dengan seorang nenek tua yang sedang duduk di tepi sawah. Nenek itu melihat Laras menari dengan penuh gairah dan berkata, "Anak muda, tarianmu begitu indah. Tapi, kau masih belum memahami arti dari tarian itu."
Laras terdiam sejenak, merenungkan kata-kata nenek itu. Ia bertanya, "Lalu, apa arti dari tarian itu, Nek?"
Nenek tersenyum dan berkata, "Tarian adalah tentang angin. Angin yang bebas, yang selalu bergerak, yang tidak pernah terikat oleh apa pun. Tarianmu harus seperti angin, Nak. Luwes, bebas, dan penuh dengan ekspresi."
Laras mendengarkan dengan seksama nasihat nenek itu. Sejak saat itu, ia mulai berlatih tari dengan lebih giat lagi. Ia mencoba memahami setiap gerakannya, dan membayangkan dirinya sebagai angin yang bebas menari di angkasa.
Beberapa tahun kemudian, Laras menjadi penari yang terkenal di seluruh desa. Tariannya begitu indah dan penuh dengan makna, sehingga semua orang yang melihatnya merasa terharu dan kagum.
Suatu hari, diadakanlah sebuah festival tari di kota besar. Laras diundang untuk mengikuti festival tersebut. Ia merasa senang dan gugup sekaligus. Ia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa ia adalah penari yang terbaik.
Ketika Laras menari di atas panggung, ia merasa seolah-olah dirinya telah menjadi angin yang bebas. Ia menari dengan penuh semangat dan ekspresi, tanpa rasa takut dan keraguan. Penonton terpesona dengan tariannya, dan mereka memberikan tepuk tangan yang meriah.
Laras memenangkan festival tari tersebut. Ia merasa sangat bahagia dan bangga. Ia telah berhasil mewujudkan mimpinya untuk menjadi penari yang terkenal.
Namun, Laras tidak pernah melupakan nasihat nenek tua itu. Ia selalu ingat bahwa tariannya adalah tentang angin, dan ia harus selalu menari dengan bebas dan penuh dengan ekspresi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H