Pk 19.00 Jumat malam (22/6) dengan diantarkan ojek langganan, saya sampai di lobby Usmar Ismail Hall, Jakarta Selatan. Sempat gelisah tidak akan sampai tepat waktu karena Pak Maman tukang ojek langganan telat 10 menit dari kesepakatan waktu penjemputan. Meski ada tawaran dari rekan kerja untuk 'nebeng sampai Tendean, saya setia menunggu Pak Maman mengingat bagaimana padatnya lalu lintas selepas jam kantor. Setelah bertukar kabar, kami menyibak kemacetan, meliuk diantara antrian kendaraan sembari sesekali melirik pergelangan tangan kiri diselingi obrolan seputar jasa antar mengantar untukmenghalau kesunyian dan gelisah.
Cukup 30 menit dengan kecepatan normal terkadang 'ngebut, lumayan cepat untuk waktu tempuh dari Lebak Bulus menuju Kuningan hingga sampai di kaki jpo Pasar Festival. Saya sengaja minta diturunkan di jpo daripada mengambil arah berputar balik saat melihat antrian kendaraan yang mengarah ke Mampang. Pintu hall belum dibuka, jadi masih ada sedikit waktu untuk antri ke kamar kecil sebelum duduk manis dan merapatkan jaket di deretan VIP menanti penampilan Indonesian Children Youth-Cordana Choir.
[caption id="attachment_196523" align="aligncenter" width="450" caption="Gloria dibawakan dengan apik oleh PSAI-Cordana di Usmar Ismail Hall, Jumat (22/6) lalu (dok. koleksi pribadi)"][/caption]
Bila selama ini saya hanya mendengar cerita hebatnya Paduan Suara Anak Indonesia (PSAI), maka semalam menjadi malam yang istimewa bisa melihat penampilan langsung mereka bernyanyi sambil menari dalam konser bertajuk Indonesian Children Youth-Cordana Choir, Sing and Rejoice. Konser dibuka dengan sambutan dari Aida Swenson pendiri dan konduktor PSAI, dilanjutkan penampilan paduan suara unyu-unyu dengan suara jernih, merdu bak malaikat menggema membawakan lagu Amelia buah karya AT Mahmud. Menurut Aida, penampilan solo yang mendominasi konser semalam memang sengaja untuk menunjukkan performa soloist PSAI. Kaget juga pas lihat buku acara, Tessa keponakan saya menjadi salah satu soloist membawakan I'm a Pilgrim-nya Herbert Johnson.
[caption id="attachment_196527" align="aligncenter" width="450" caption="Unyu-unyu membawakan Amelia dengan suara malaikat yang jernih (dok. koleksi pribadi)"]
Prestasi ini membuat PSAI sering diundang sebagai tamu di berbagai konser dunia dimana mereka berkesempatan menjadi duta Indonesia untuk memperkenalkan budaya dan beragam tradisi nusantara. PSAI pernah diundang ke Peringatan Perang Dunia Kedua di Warsawa, Polandia 1999, International Federation of Choral Music-Asia Pacific Choral Symposium, Singapore 2001, Golden Gate Festival di Symphony Hall, San Fransisco 1997 & 2003, menjadi paduan suara tamu di American Choral Directors Association National Convention (ACDA), Miami 2002 & 2007 serta 8th World Symposium Choral Music, Kopenhagen 2008.
Sesuai dengan tujuan pendirian PSAI untuk memberi pendidikan musik kepada anak-anak dan remaja melalui paduan suara; maka PSAI terus mengenalkan, menumbuhkan dan memberikan tambahan ilmu yang mendasar untuk mempertahankan dan menjunjung tinggi kebudayaan serta musik Indonesia yang beraneka ragam dalam diri generasi muda Indonesia lewat gerak tari dan lagu yang dipadu dalam paduan suara. PSAI hadir untuk menunjukkan kepada dunia betapa kayanya kebudayaan Indonesia.
Lagu demi lagu mengalun dengan merdu dibawakan oleh concert choir dan soloist yang tampil bergantian di atas pentas. Tanpa terasa babak pertama telah terlewati setelah lagu Gloria -Paul Basler dibawakan dengan gerakan lincah nan gemulai diiringi pukulan perkusi. Babak kedua dibuka dengan penampilan solo seorang gadis mungil berkacamata Thea Simanjuntak membawakan O Solemio - E. di Capua. Suara bening anak kelas 5 SD ini, membuat bulu kuduk berdiri teringat memori petikan gitar om Francis Goya membawakan lagu tersebut. *aiiih memori daun salam* Penampilannya disusul dengan gaya kenes khas anak-anak dari Baila Shaquanda Fauri membawakan The Spanish Girl (La Spagnola) - Vincenzo Di Chiara. Di sela penampilan PSAI turut menyumbang lagu tampil Boy's Ensemble membawakan dua buah lagu Nella Fantasia dan Si Tu Me Amas.
[caption id="attachment_196529" align="aligncenter" width="450" caption="Pembaca doa membuka Rampai Aceh (dok. koleksi pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H