Pagi ini (Senin, 27/02/12) sebuah berita terbaru yang diumumkan oleh Admin Kompasiana kepada semua pengguna kanal Kompasiana atau yang akrab disapa Kompasianer. Berita yang mengejutkan dan mengundang berbagai reaksi dari para Kompasianer yang kenyamanannya terganggu dengan perubahan tampilan Kompasiana.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai beragam kegiatan yang sejatinya membuat si pelaku nyaman untuk menjalaninya. Ketika kenyamanan didapat, maka kegiatan tersebut akan berubah menjadi kegiatan rutin yang menjadikan hidup kurang afdol jika terlewatkan. Hal yang sama terjadi pada kompasianer yang menjadi penghuni kanal Kompasiana sebagai citizen journalism. Hampir setahun bergabung dengan Kompasiana, saya pun sudah terbiasa dengan kanal ini dan terasa ada yang kurang jika tidak mengintipnya dalam sehari. Pada hari kerja, minimal tiga kali sehari saya akan mengunjungi Kompasiana : pagi saat bangun tidur (jika tidak kesiangan) atau saat menyalakan komputer di kantor, siang menjelang istirahat jika pekerjaan tidak terlalu padat dan sore menjelang jam pulang kantor atau di rumah sepanjang malam. Kalaupun tak sempat membuka di komputer agar mendapatkan berita terbaru, kadang juga membukanya lewat HP. Namun tampilan di HP dengan tulisan yang tampak mungil membuat mata suka protes.
Pagi ini, saya bangun lebih pagi dari biasanya dan semangat untuk memuat sebuah tulisan yang sudah dipersiapkan. Anehnya, sisa laman Kompasiana yang masih terbuka karena semalam belum ditutup ketika hendak diakses mengeluarkan pesan ERROR. Waduh, ada apa gerangan? Tak habis akal, saya melakukan beberapa langkah berikut:
- Me-restart laptop, mengaktifkan jaringan internet lalu masuk ke laman Kompasiana yang habis didandani dan memunculkan tampilan baru. Perubahan menyolok adalah hilangnya line kuning sub kategori dari rubrik yang ada di Kompasiana. Agar lebih jelas silahkan bandingkan kedua gambar berikut:
[caption id="attachment_173766" align="aligncenter" width="550" caption="Tampilan baru Kompasiana Senin, 27 Pebruari 2012 (dok. koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_173768" align="aligncenter" width="550" caption="Tampilan Kompasiana lama (dok. koleksi pribadi)"]
- Masuk ke akun kompasiana untuk melihat dashboard serta mengecek tulisan terbaru dari kontak list sekaligus mengecek komentar dari kompasianer lain tentang tulisan sebelumnya. Ouuwww, tampilan dashboard juga berubah. Aduuuh, tulisan aktivitasnya koq jadi mepet-mepet begitu ya?
- Karena bingung mau meng-klik yang mana saya pun masuk ke profile, tapi koq ada yang berubah ya? Secara tampilan bolehlah, tapi yang bikin bingung kenapa semua tulisan yang dibuat sebelumnya tidak bisa diakses? Invalid Request tampil di layar monitor.
- Kembali ke halaman depan Kompasiana, saya coba klik salah satu tulisan terbaru di depan eeeeeh, koq bisa dibuka? Apa yang terjadi dengan tulisan lama saya dan dipindahkan kemana tautannya?
Wajar jika perubahan tampilan Kompasiana hari ini mengundang reaksi Kompasianer yang terganggu kenyamanannya. Sedikit perubahan saja dalam kegiatan rutin kita sudah terasa mengganggu apalagi jika perubahannya drastis. Perubahan tampilan Kompasiana yang diluncurkan oleh Admin hari ini tentulah sudah dipertimbangkan dengan matang segala kebaikannya. Perubahan ke arah yang lebih baik tidak selamanya berjalan mulus, pastinya akan mendapat banyak tanggapan dari sana sini. Pro dan kontra akan bermunculan dari semua pihak yang sudah terbiasa dan merasa nyaman dengan tampilan lama.
Beberapa poin yang sempat saya amati hingga siang ini adalah:
- Hilangnya sub kategori rubrik sangat disayangkan, sebagai pembaca saya sangat kehilangan bagian ini. Saya sering menggunakan bagian ini untuk mencari referensi tulisan dengan cepat sesuai dengan kategorinya (lihat gambar di atas)
- Kotak untuk tulisan headline berkurang sehingga mengurangi kesempatan untuk tulisan yang ditampilkan di bagian tersebut
- Penambahan bagan berita foto yang ditautkan ke Kompas Citizen Image yang jika diklik akan menimpa laman Kompasiana (bukannya tampil di tab yang baru) sehingga jika ingin kembali ke Kompasian mesti buka tab baru.
- Ditiadakannya shortcut kirim tulisan di pojok kanan atas, sehingga jika ingin mengirimkan tulisan mau tak mau kompasianer harus masuk dulu ke dashboard kemudian memilih write a post. Sehingga langkahnya menjadi lebih panjang!
- Tampilan aktivitas membuat saya bingung mana tulisan baru dari kompasianer dan mana komentar untuk tulisan kompasianer. Mungkin karena belum terbiasa ya, karena tampilannya seperti notification di FB ;)
- Tadi saya melihat kotak koleksi di profile tepat di atas kotak mesin pencari tapi sekarang sudah hilang itu fungsinya untuk apa ya?
Bagi saya pribadi saya suka dengan tampilan profile yang baru tapi shout out dari teman kenapa dihilangkan? Meski jarang menggunakan bagian ini, namun shout out berguna untuk menitipkan sapaan singkat kepada kompasianer lain ketimbang mencampur aduk dengan komentar di tulisannya. Sayangnya sampai tulisan ini siap dimuat, semua tulisan lama saya belum dapat saya buka. Semoga semua masukan dari para kompasianer yang dilayangkan kepada Admin hari ini mendapat tanggapan secepatnya, sehingga ladang untuk kita berbagi tulisan ini membuat kompasianer menemukan kenyamanannya kembali. Mari berbuat yang terbaik untuk kita nikmati bersama. [oli3ve]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H