Jika ada yang bertanya tempat wisata mana yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi saat liburan ke Malang? Saran saya, luangkanlah waktu anda seharian untukberkeliling di Jatim Park 2, Batu. Kenapa Jatim Park 2 dan mesti seharian? Karena di kawasan seluas ±14 hektar yang memiliki semboyan pembelajaran satwa dan rekreasi ini; dijamin anda akan lupa waktu, lupa makan, lupa capek saking semangatnya berkeliling, mengajak bercanda satwa yang lucu-lucu nan menggemaskan hingga keinginan untuk mengabadikan mereka dari berbagai sudut. Pulang dari sini pengetahuan anda tentang satwa pun pasti akan bertambah tanpa perlu buka buku. Namun jika anda tak suka dengan satwa, jangan coba-coba ke sini!
Menghindari berdesakan dengan pengunjung lain dan dengan pertimbangan berkunjung di hari biasa akan lebih leluasa untuk mengambil gambar, Senin (26/9) lalu berlima kami menjelajahi Jatim Park 2. Pk 10.30 kami disambut 4 (empat) ekor harimau putih yang berdiri gagah di jalan masuk kawasan Jatim Park 2 yang didalamnya terdapat 3 (tiga) wahana utama yaitu: Museum Satwa, Batu Secret Zoo dan Hotel Pohon Inn. Sesuai rencana awal dan keterbatasan waktu maka tanpa pikir panjang saya langsung beli 5 (lima) tiket seharga Rp 40,000/pengunjung. Sebagai bukti tiket masuk, setiap pengunjung akan mendapat gelang kertas yang tahan air untuk dipasang di pergelangan tangan dan ditunjukkan kepada petugas di pintu masuk. Pengunjung bebas untuk memilih mau berkeliling ke Museum Satwa atau Secret Zoo terlebih dahulu. Namun saran saya, sebaiknya anda memulainya dari Museum Satwa. Karena Secret Zoo lebih luas sehingga jika anda memulai dari sana bisa jadi anda sudah kehilangan semangat untuk lanjut ke museum.
[caption id="attachment_139843" align="aligncenter" width="450" caption="Museum Satwa, Jatim Park 2 - Batu (dok. koleksi pribadi)"][/caption]
Museum Satwa
Museum berskala internasional ini menempati bangunan berarsitektur Romawi dilengkapi 6 (enam) pilar yang kokoh di bagian depan. Merupakan wahana edukasi satwa dengan beragam koleksi satwa yang sudah diawetkan dan didatangkan dari berbagai belahan dunia seperti Brasil, Madagaskar, Amerika Selatan, Afrika, Australia, Papua New Guinea serta kawasan Asia. Satwa yang sudah diawetkan ini ditempatkan di dalam bilik-bilik kaca dan ditata seperti di habitat aslinya sehingga terlihat sangat hidup. Replika fosil Tyrannosaurus dan Stegosaurus yang terbuat dari fiber glass berdiri gagah di ruangan depan mengingatkan pada si Dyno yang mengajak Ben Stiller bermain dalam Night at The Museum. Diorama satwa dikelompokkan berdasarkan jenisnya : berbagai jenis serangga yang merupakan hewan invertebrate (tidak bertulang belakang) dipajang di ruang Insectarium sedang kelompok hewan vertebrata (hewan bertulang belakang) seperti mamalia, reptil, aves berada di ruangan berikutnya. Informasi tentang nama satwa, habitat asal ditampilkan di setiap diorama termasuk berbagai informasi penting yang mungkin saja tidak kita ketahui dipasang di dinding misalnya setiap zebra ternyata memiliki corak yang berbeda satu sama lain.
[caption id="attachment_139844" align="aligncenter" width="450" caption="Tyrannosaurus dan Stegosaurus sang penyambut tamu (dok. koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_139845" align="aligncenter" width="450" caption="Pengunjung menikmati diorama ikan di Museum Satwa (dok. koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_139846" align="aligncenter" width="450" caption="Salah satu koleksi museum, seekor anjing yg menempel di drum pertamina (dok. koleksi pribadi)"][/caption] Jika kaki terasa pegal, pengunjung bisa duduk santai sambil mengamati aneka fosil di Galeri Fosil, mengasah pengetahuan di ruang Khasanah atau menikmati jajanan di Café Pedesaan sebelum lanjut berkeliling museum. Karena keasikan menikmati koleksi museum sambil sesekali berusaha menggali ingatan pelajaran biologi semasa SMA ditambah foto sana sini, tak terasa 2 (dua) jam sudah waktu yang digunakan untuk berkeliling. Sebelum melanjutkan ke Secret Zoo, kami mampir membeli minuman dingin dan melihat-lihat aneka souverir di Kioosmart. Kami juga menyempatkan melihat suasana di Jungle Fast Food, resto berputar dimana pengunjung bisa menikmati aneka makanan sembari tetap ditemani para satwa. Pelayannya juga ramah-ramah padahal kami hanya melongok ke dalam karena penasaran.
Batu Secret Zoo
Ingat lagu “I like to move it, move it!” serta gaya para penghuni hutan Afrika di film Madagascar? Ingin berjumpa mereka dalam wujud aslinya? Tak perlu jauh-jauh ke benua Afrika karena mereka berkumpul di Secret Zoo.
Secret Zoo berada di sisi sebelah kanan kawasan Jatim Park 2 dan membutuhkan stamina prima untuk mengelilinginya. Karena harga tiket sudah termasuk paket Museum Satwa dan Secret Zoo, maka kami hanya menunjukkan gelang di tangan ke petugas di pintu masuk. Nutria si tikus raksasa akan menyambut pengunjung dengan mempertontonkan giginya yang panjang berwarna oranye dan tampangnya yang lucu. Bagi yang kurang memperhatikan saat melangkah ke dalam Secret Zoo, bisa dipastikan akan melewatkan atraksi lucu si tikus dari Amerika Selatan yang lebih sering berada di dalam air atau bersembunyi di dalam gua batu buatan. Makin ke dalam koleksinya semakin unik dan lucu seperti marmoset si monyet kerdil yang bertampang unik atau lemur yang memiliki ruang kelas dilengkapi dengan papan tulis serta monitor di atas meja. Ada si burung unta yang kalau diperhatikan wajahnya keliatan selalu tersenyum, di seberang kandangnya sekawanan Alpaka dengan postur badan mirip unta namun dipenuhi bulu gimbal seperti domba dan ekspresi muka yang lucu banget. Ada juga kura-kura raksasa dari Amerika yang bermain sendiri di kandang serta beberapa jenis ular phyton yang melingkar kekenyangan sementara di belakang kandangnya sekelompok anak ayam terlihat gelisah menanti siapa yang akan menjadi santapan berikutnya. Ada satwa lain yang menarik? Masih banyak diantaranya burung flamengo dengan kaki langsingnya yang membuat pantat dan badannya bergerak gemulai saat melangkah, bat eared fox, leopard, aneka jenis ikan, brown bear, antelope, bison dan lain sebagainya. Di setiap kandang satwa dilengkap dengan informasi tingkat kepunahannya : tidak terancam, resiko rendah, terancam punah dan punah di alam. Di kawasan Savanah malah sengaja dibuat sebuah perkampungan Afrika lengkap dengan satwanya. Jika anda familiar dengan film The Gods Must Be Crazy pasti akan langsung mengenali beberapa poster Xi yang dipasang di perkampungan tersebut.
[caption id="attachment_139848" align="aligncenter" width="467" caption="Ruang kelas lemur di Secret Zoo (dok. koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_139851" align="aligncenter" width="450" caption="Tempat penyewaan e-bike (dok. koleksi pribadi)"][/caption]
Untuk menjelajahi Aquarium, Savanah, Hippo & Crocs Garden, Tiger Land, Istana Semut, River Adventure di Secret Zoo pengunjung tidak perlu khawatir ada bagian yang terlewat karena tinggal mengikuti petunjuk yang ada. Pengunjung juga bisa menyewa e-bike dengan tarif Rp 100,000/3 jam saat kaki komplain karena capek jalan atau beristirahat sejenak di Café Rimba maupun di Pasar Afrika bila ingin mengumpulkan tenaga. Berfoto bersama si Kingkong raksasa di tengah taman, memberi makan burung di dalam kandang atau berkeliling dengan kuda juga banyak diminati pengunjung. Yang membawa anak kecil dapat bersantai dulu sambil mengajak anak bermain di wahana Fantasy Land dan Swimming Pool.
[caption id="attachment_139855" align="aligncenter" width="450" caption="White lion salah satu koleksi Secret Zoo (dok. koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_139857" align="aligncenter" width="450" caption="Bercanda dengan burung (dok. koleksi pribadi)"][/caption]
Saat melangkah keluar dari Secret Zoo, kami baru sadar belum makan siang namun sesampai di luar tetap asik foto sana sini khawatir ada yang terlewat. Ternyata 4 (empat) jam yang dihabiskan di Secret Zoo tak terasa sama sekali, kalau tidak ingat harus pulang mungkin kami masih akan berlama-lama di dalam sana.
Hotel Pohon Inn
Adalah fasilitas penginapan dengan konsep kamar-kamar yang dibangun di sebuah batang pohon raksasa di dalam Jatim Park 2. Hotel ini disediakan oleh pengelola bagi pengunjung yang ingin beristirahat sambil menikmati hawa pegunungan di kaki gunung Panderman. Sama seperti Museum Satwa dan Secret Zoo, di Pohon Inn juga ada satwa penyambutnya yaitu seekor bison. Sayang waktu ke sana, kami hanya duduk sejenak melepas penat di lobby hotel dan belum sempat untuk menikmati fasilitas yang ada.
Setelah mengunjungi Jatim Park 2, saya pribadi salut dengan pengelola Jatim Park 2 yang pastinya cinta satwa dan memiliki perhatian besar terhadap perkembangan pariwisata terutama wisata satwa. Untuk membangun area ini tentulah perlu modal yang kuat termasuk didalamnya biaya mendatangkan aneka satwa unik baik yang masih hidup atau yang sudah diawetkan dan mengoperasikan kawasan wisata ini. Dengan harga tiket masuk (HTM) Rp 40,000/pengunjung di hari biasa (dan Rp 50,000 /pengunjung di akhir pekan) tergolong sangat murah untuk mendapatkan tambahan pengetahuan.
Harapan saya, pengelola akan terus memperhatikan perawatan para penghuni Secret Zoo dan Museum Satwa serta pemeliharaan wahana yang ada dengan baik. Tahun depan saya pasti berkunjung kembali ke Jatim Park 2 untuk menjenguk pinguin dan panda yang sedang dinanti kedatangannya. Melihat matahari sudah tenggelam dan perut mulai kriuk-kriuk, pk 18.15 kami pun beranjak meninggalkan Jatim Park 2 mencari makan siang sekaligus makan malam di sekitar Batu. [oli3ve]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H