Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cuci Mata di Bazaar Malam Karat, Johor Bahru

15 November 2013   10:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:09 2046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami menggapai Johor Bahru jelang pk 19.30 waktu setempat. Kebayang betapa bau apeknya badan yang lengket setelah seharian mengikuti beragam aktifitas sepanjang perjalanan dari Malaka, Muar hingga Kluang. Namun malam itu dengan baju bau apek yang seharian dibasahi keringat hingga kering di badan, langkah bergegas menuju ballroom hotel untuk mengikuti serangkaian acara penyambutan yang telah dijadwalkan oleh pemerintah setempat.

Selepas mengisi perut, badan yang sudah lelah memaksa diri untuk kabur dari tempat pertemuan, mengambil backpack di kendaraan dan beranjak ke kamar. Beberapa acara masih berlangsung tapi badan menuntut diguyur dengan air hangat. Lewat grup WhatsApp Messenger menyebar ajakan bagi yang ingin jalan malam janjian berkumpul di lobby hotel pk 22.00. Kemanaaa? Cuci mata ke pasar malam tak jauh dari hotel!

[caption id="attachment_301866" align="aligncenter" width="486" caption="Jl Dhoby, tempat nongkrong di Johor Bahru. Di ujung kanan bawah ada kedai kopi yang asik punya, sayang waktu lewat mereka sudah siap tutup (dok. koleksi pribadi)"][/caption]

Pk 22 lewat berenam kami melangkah keluar dari lobby hotel menuju Pasar Malam Karat, Johor Bahru. Jalanan sudah lengang, kendaraan yang lewatpun bisa dihitung dengan jari. Agak ragu juga sih, apakah masih ada yang berkegiatan saat malam semakin pekat dan suasana senyap begini? Sampai di Jl Dhoby kami berbelok ke kiri, resto dan kafe sepanjang jalan sudah mematikan lampunya dan menutup rapat-rapat pintu gesernya. Tunggu duluuuu, ada satu kedai yang lampunya masih menyala di sebelah kanan jalan, seakan melambai untuk didekati. Setelah dekat ternyata kedai keranda! Iya, itu gerai yang menjual peti mati!. Lucunya malam itu kami menjumpai dua kedai keranda, satu sebelum berbelok ke bazaar malam; satu lagi saat berjalan pulang ke hotel ;).

[caption id="attachment_301868" align="aligncenter" width="486" caption="Gerai The Scandalist di Jl Dhoby, Johor Bahru ini buka hingga pk 00 (dok. koleksi pribadi)"]

1384483432523124475
1384483432523124475
[/caption] [caption id="attachment_301869" align="aligncenter" width="486" caption="Kedai keranda yang tetap benderang menjelang pergantian pagi (dok. koleksi pribadi)"]
13844834972072300097
13844834972072300097
[/caption]

Tak jauh dari kedai keranda ini, ada butik vintage yang buka hingga jelang pagi, The Scandalist. Benda-benda pajangannya bikin ngiler tapi hasrat untuk belanja dikekang dulu. Mas-mas yang jaga juga nggak masalah koq kita hanya lihat-lihat, pegang-pengang, ngepas-ngepasin di badan lalu melenggang keluar setelah puas cuci mata.

Di ujung Dhoby, ada satu kafe yang menarik namanya Kafe Roost. Tergoda dengan penampakan dari bibir jalan, kita sepakat untuk mampir duduk manis mencicipi kopinya sembari menanti pergantian hari. Sayang, dari luar mulai terlihat mas dan mbaknya bersiap untuk tutup. Yaaaaa, kuciwa deh padahal belum pk 24 lho!

[caption id="attachment_301870" align="aligncenter" width="486" caption="Beragam barang digelar di sepanjang lokasi bazaar Johor Bahru ini (dok. koleksi pribadi)"]

13844835991761279811
13844835991761279811
[/caption] [caption id="attachment_301871" align="aligncenter" width="486" caption="Gerbang Pasar Karat Johor Bahru (dok. koleksi pribadi)"]
13844836691170701674
13844836691170701674
[/caption]

Ya sudah, kembali ke tujuan awal untuk cuci mata di pasar malam, kami menyeberang ke Bazaar JB. Barang dagangan digelar di jalan maupun di dalam tenda sepanjang Jl Trus, Jl Wong Ah Fook, Jl Segget dan  Jl Tan Hiok Nee. Karena bazaar yang sudah ada sejak 2009 ini berada di sekitar Pasar Karat, maka dikenal juga dengan Bazaar Malam Karat. Sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat, para pedagang baru mulai menggelar dagangannya pada pk 18.00 – 24.00 (Senin – Jumat) dan pk 07.00 – 02.00 (Sabtu – Minggu) di sepanjang jalan.

[caption id="attachment_301872" align="aligncenter" width="486" caption="Aturannya jelas lho! (dok. koleksi pribadi)"]

1384483754664570768
1384483754664570768
[/caption]

Jelang pk 24.00 kami beranjak dari Pasar Karat kembali menyusuri jalan ke hotel untuk beristirahat menyambut keriaan esok hari.  Salam pejalan [oli3ve]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun